Page 85 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 85

Adalah hal paling menjenangkan bagi Itje, setiap kali Meneer Van  Houten poelang ke

               roemah.  Itoe  berarti  dia  bisa  bersoea  dengan  tambatan  hatinja.  Awalnja  Itje  tjemas
               hanja bertepoek sebelah tangan itoe perasaan, tapi Kang Djalil joega soekakan dengan

               Itje. Gadis polos jang radjin bekerdja. Gadis polos jang punja banjak keinginan, rentjana-

               rentjana.  Setidaknja,  di  roemah  itoe,  hanja  Itje  jang  tidak  teroes  siboek  setiap  saat
               memboengkoek-boengkoek.



               “Kamoe soeka?” Kang Djalil ragoe-ragoe bertanja.


               Itje menganggoek kentjang-kentjang.


               “Soenggoeh?” Kang Djalil memastikan, wadjah Kang Djalil masih terlipat. Itje  tertawa

               menganggoek, mengenakan tjintjin emas itoe di djemari manis, “Ini bagoes sekali.”


               Demi  melihat  tawa  manis  Itje,  Kang  Djalil  ikoet  tertawa  lepas.  Adoeh,  tjinta  memang

               loear biasa, bahkan bagi tjenteng galak sekalipoen. Lihatlah, pendekar dari Kramat Djati

               itoe terlihat matjam remadja  yang harap tjemas  hadiah boeat tambatan  hatinja  tidak
               disoeka.  Itoe  kedjadian  doea  tahoen  laloe,  saat  Kang  Djalil  baroe  poelang  mengawal

               Meneer  Van  Houte  ke  Djohor,  membawa  kapal  penoeh  moeatan  rempah-rempah.
               Terpesona  melihat  toko-toko  madju  di  sana,  Kang  Djalil  membelikan  Itje  sepotong

               tjintjin emas.


               “Kamoe soeka?” Kang Djalil bertanja ragoe-ragoe.



               Itje menganggoek perlahan, tangannja perlahan menjentuh tjermin katja moengil.


               “Soenggoeh?”


               Itje tersenyoem manis, “Bagi Itje, Kang Djalil poelang dengan selamat soedah lebih dari

               hadiah  hebat.  Itje  soenggoeh  tidak  mengharapkan  boeah  tangan  apapoen  kecoeli
               keselamatan Kang Djalil.”
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90