Page 548 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 548
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Belanda di Ambon. Berbagai isu untuk melakukan penyerangan
mempengaruhi perjalanan Prima sebagai organisasi yang berupaya
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di Ambon.
Pada akhir 1945 dan awal 1946 pemerintah Belanda mendirikan
dewan penasehat yang beranggotakan 8 (delapan) orang mewakili dua
agama (Nasrani dam Islam). Beberapa anggotanya antara lain adalah
Pupella, Dr. Tahitu, Hamid bin hamid, Achmad Sukur dan Steven
Norimarna. Pendirian dewan penasehat ini berkaitan dengan janji Ratu
Belanda pada 1942 untuk memberikan otonomisasi bagi Indonesia,
seperti halnya dengan daerah kerajaan Belanda lainnya. Untuk
mewujudkan janji ini, dewan penasehat mengingatkan pemerintah
untuk tidak menunda reorganisasi internal di Ambon hingga situasi di
27
Jawa memungkinkan. Sehubungan dengan rencana kedatangan
pejabat pemerintah Belanda di Ambon, maka beberapa pertemuan
diadakan beberapa kelompok orang Ambon untuk membahas janji
pemberian otonomi tersebut. Ada kelompok yang menginginkan
Ambon mempunyai status seperti Curacao dan Suriname, sementara
ada kelompok yang menginginkan Ambon menjadi bagian dari
Indonesia karena secara ekonomis masih tergantung dengan Indonesia
sehingga tetap menjadi bagian dari wilayah NKRI.
28
Ketika pejabat pemerintah Belanda tiba di Ambon, De Waal, di
hadapan Raja–raja Ambon terkesan dengan ide pembentukan
persekmakmuran Maluku yang dipikirkan telah mendapat dukungan
yang kuat. Persemakmuran yang dimaksud akan mencakup Maluku
Utara dan Irian Barat serta Maluku Selatan. De Waal melihat bahwa
munculnya ide persekmakmuran di antara orang Ambon dkarenakan
kurang memberi perhatian pada pembentukan lembaga lokal yang
merupakan cikal-bakal pembentukan struktur federal. Menurut De Waal,
kekuatiran orang Ambon disebabkan karena pembentukan negera
federal yang dibentuk Indonesia akan memperlihatkan dominasinya
orang Jawa dan Sumatra. Sementara Dewan penasehat lebih cenderung
membentuk lembaga yang meliputi seluruh Maluku daripada hanya
berorientasi pada hanya orang Ambon.
29
Ide pembentukan Persekmakmuran Maluku didukung ketika
hadirnya tiga (tiga) pemimpin Perkoempoelan Kebangsaan Malokoe
dari Jakarta pada pertengahan April 1946. Ketiga pemimpin itu adalah
R.J. Metekohy, M.P. Harmusial dan J.S. Patty. Mereka berkeinginan
536