Page 551 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 551

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                                               Fasal 2

                  Tentang keresidenan Irian (Nieuw Guinea) telah tercapai persetudjuan
                                           sebagai berikut:

                   Disebabkan hal persesuaian antara pendirian masing-masing pihak
                  tentang Irian belum dapat ditjapai, sehingga soal ini masih mendjadi
                                          pokok pertikaian;
                    disebabkan keharusan Konperensi Medja Bundar diachiri dengan
                               berhasil pada tanggal 2 Nopember 1949;
                     Mengingat faktor-faktor penting jang harus diperhatikan pada
                                    pemetjahan masalah Irian itu;

                    Mengingat singkatnja penjelidikan jang telah dapat diadakan dan
                  diselesaikan perihal soal-soal jang bersangkutan dengan masalah Irian
                                                 itu;
                   Mengingat sukarnja tugas kewadjiban jang akan dihadapi dengan
                                     segera oleh peserta uni, dan
                    Mengingat kebulatan hati pihak-pihak jang bersangkutan hendak
                 mempertahankan asa supaja semua perselisihan jang mungkin ternjata
                     kelak atau timbul diselesaikan dengan djalan patut dan rukun,

                 Maka status quo keresidenan Irian (Nieuw Guinea) tetap berlaku seraja
                  ditentukan bahwa dalam waktu setahun sesudah tanggal penjerahan
                   kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat masalah kedudukan-
                  kenegaraan Irian akan diselesaikan dengan djalan perundingan antara
                          Republik Indonesia Serikat dan Keradjaan Nederland.

                        Isi  KMB  ini  menunjukkan  dengan  jelas  bahwa  Belanda
                menyerahkan  kedaulatan  atas  Indonesia  sepenuhnya  kepada  Republik
                Indonesia  Serikat  sebagai  negara  yang  merdeka  dan  berdaulat.  Oleh
                karena itu, sebagai bagian dari wilayah yang dimaksudkan di atas, maka
                Maluku dengan sendiriya menjadi bagian dari wilayah RIS kecuali Irian
                Barat.

                        Namun  dalam  kenyataannya,  upaya  untuk  mempertahankan
                Maluku sebagai bagian dari wilayah RIS mendapat tantangan di Ambon
                                                       35
                dan juga di Ternate. Dalam warta singkat  berbagai perstiwa di Ambon
                dan sekitarnya diinformasikan bahwa sejak Februari hingga Maret 1950



                                                                                 539
   546   547   548   549   550   551   552   553   554   555   556