Page 37 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 37

32 | Duwi Asri Suryaningsih

           Makassar 1876-194), Anak Agung  Gde  pendidikan alternatif  yang disesuaikan
           Putra Agung  (Dampak Pendidikan  terha-     dengan adat dan tradisi; dan, ketiga, orien-
           dap Perubahan Sosial di Bali), Yosef Tomi  tasi baru pendidikan berkelanjutan.
           Roe,  T. Syarwan, Jahdan Ibnu Human
           Saleh, dan Reni Widiastuti.  Kajian  sejar-  PEMBAHASAN
           ah pendidikan pada tugas akhir yang telah   Fasilitas Pendidikan
           disebutkan diatas lebih menekankan pada
           dampak dari perluasan pendidikan mod-       Benturan sosial dalam masyarakat perko-
           el Barat yang menjadi  pemicu  terjadinya   taan  terjadi  karena  tidak terpenuhinya
           mobilitas  sosial  dan lahirnya pergerakan   pelayanan  sosial. Perkembangan  kota
           nasional. Berbagai literatur dan karya tu-  berlangsung seiring dengan munculnya
           gas akhir di atas menggambarkan  ragam      berbagai  permasalahan  perkotaan.  Inter-
           penulisan  kajian sejarah  pendidikan  pada   aksi penduduk yang menjadi bagian pem-
           masa kolonial. Namun, literatur  tersebut   bangunan kota  juga turut memperluas
           belum ada yang fokus pada penulisan ten-    bentuk  konflik.  Diskriminasi  ruang  kota
           tang pendidikan swasta yang selama masa     yang  dilakukan  oleh  pemerintah  kolonial
           kolonial  termarjinalkan.  Sesungguhnya,    terwujud dalam bentuk segregasi wilayah
           keberadaan sekolah swasta sangat dibutuh-   perkampungan yang ditempati  berbagai
           kan oleh masyarakat yang tidak mendapat     kelompok penduduk perkotaan. Disamp-
                                                       ing itu juga dapat dilihat dari perjuangan
           kesempatan  untuk mengakses pendidikan      penduduk perkotaan untuk mendapatkan
           dari pemerintah kolonial dalam bentuk se-   akses fasilitas perkotaan yang tidak dise-
           kolah model Barat.                          diakan secara merata. Hal ini memuncul-
               Sekolah swasta pada awal abad ke-20     kan adanya disintegrasi  tata wilayah  dan
           didirikan atas inisiatif masyarakat. Dalam   budaya dalam kehidupan perkotaan (Wert-
           praktiknya, sekolah swasta tidak sepenuhn-  heim, 1999: 139-41).
           ya mendapat dukungan dan kepercayaan,           Sejak awal abad ke-20, Indonesia telah
           bahkan mendapatkan respon negatif dan       memasuki babak baru dalam dunia pen-
           pembatasan  ruang gerak dari pemerintah     didikan modern. Sekolah-sekolah  Barat
           kolonial. Sebutan ‘sekolah liar’ pada tahun   merupakan manifestasi dari adanya pendi-
           1920-an bagi pendidikan  alternatif  mer-   dikan modern di Indonesia, sekaligus pen-
           upakan salah satu bentuk sentimen pemer-    anda era baru kebijakan politik pemerintah
           intah  kolonial terhadap  pendidikan  yang   kolonial yang dikenal dengan politik etis
           diselenggarakan oleh pihak swasta. Tulisan   (van Niel, 1984: 54-58). Misi pengadaban
           ini  akan  menjelaskan  lebih  jauh  tentang   melalui  pendidikan  yang diselenggarakan
           bagaimana  pembentukan pendidikan al-       bagi kalangan bumiputera melalui kebija-
           ternatif bagi masyarakat sekaligus counter   kan politik etis mempunyai tujuan utama
           adanya diskriminasi kebijakan pendidikan    yaitu untuk pemenuhan tenaga kerja da-
           pemerintah  kolonial.  Oleh karena  itu,  tu-  lam sektor pemerintahan dan memperkuat
           lisan ini dibagi dalam tiga bagian; pertama,   kekuatan ekonomi dan politik kolonial
           permasalahan fasilitas pendidikan; kedua,   (Mestika  Zed,  1989:  19-20;  Depdikbud,




               Jurnal Sejarah
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42