Page 271 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 271

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern




                        dipaksakan  menerimanya  dengan  jalan  terror  dan  intimidasi,
                        maka konsepsi itu pada dasarnya sudah gagal” (Lubis ed, 1986:
                        18-19).
                        Umumnya kemudian orang percaya bahwa dengan mengadakan
                pemilihan  umum  akan  menjadi  jalan  bagi  kestabilan  politik  dan
                pemerintahan.  Sejak  dirancang  pada  tahun  1946,  pemilu  dapat
                dilaksanakan  pada  tahun  1955  yakni  untuk  memilih  anggota
                Konstituante  yang  akan  menetapkan  UUD  dan  anggpota  parlemen
                (Dewan  Perwakilan  Rakyat).  Meskipun  Pemilu  1955  sebagai  proses
                demokrasi merupakan prestasi tersendiri yang tercatat dengan tinta emas
                sejarah  karena  berjalan  lancar  aman  dan  sukses,  namun  dalam
                kenyataan kestabilan politik tidak segera terwujud.
                        Pertikaian  partai  dalam  membentuk  kabinet  masih  terus
                berlanjut.  Tuntutan  PKI  sebagai  peraih  keempat  peroleh  terbanyak
                Pemilu  untuk  membentuk  “kabinet  empat  kaki”  tidak  terlaksana.
                Sementara  itu  gejolak  daerah  dengan  lahirnya  PRRI  dan  Permesta
                mendorong  Presiden  Sukarno  tampil  dengan  pemikiran  untuk
                menjadikan nilai-nilai kepribadian bangsa sebagai landasan membangun
                bangsa.  Pada  bulan  Februari  1957  Sukarno  mengemukakan  Konsepsi
                Presiden.

                        Pemilihan  Umum  1955  yang  semula  diharapkan  sebagai  jalan
                keluar yang dapat mengatasi kemelut dan keidakstabilan politik ternyata
                tidak  menjadi  kenyataan.  Pemilu  sebagai  upaya  untuk  memperkuat
                sistem  politiki  demokrasi  liberal  tidak  berhasil.  Ketidakstabilan  politik
                menjadi  faktor  minimnya  upaya  yang  dapat  dilakukan  dalam  bidang
                ekonomi khususnya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Oleh
                sebab  itu  untuk  mewujudkan  stabilitas  politik,  Presiden  Sukarno
                mengumumkan  gagasannya  pada  21  Februari  1957  diberi  judul  “
                menyelamatkan  republik  Indonesia”.  Pernyataan  ini  dikenal  sebagai
                “Konsepsi  Presiden”  yang  menegaskan  bahwa  pada  dasarnya  bahwa
                sistem  politik  yang  terbaik  dan  paling  cocok  bukan  praktik  demokrasi
                liberal  yang  liar,  demokrasi  “zonder”  pimpinan.  Lebih  lanjut  Presiden
                Sukarno menganjurkan agar dibentuk pemerintah “stijl baru”.
                        Pidato  Presiden  Sukarnountuk  memperbaiki  sistem  politik  dan
                kehidupan  bernegara  yang  sedang  mengalami  keterpurukan  meskipun
                Pemilu  sudah  diselenggarakan,  tidak  cukup  hanya  dengan  melakukan
                perombakan kabinet.






                                              Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya   263
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276