Page 73 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 73

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern




                        SI  pada  periode  awal  terkesan  berbagi  peran  dengan
                Muhammadiyah  karena  sama-sama  mengusung  roh  pembaharuan
                Islam.  Perbedaannya  terletak  pada  orientasi  ruang  peranannya.
                Muhamadiyah  lebih  menggarap  sosial  keagamaan  masyarakat,
                sedangkan  SI  menggarap  segmen  politik.  Keanggotaan  SI  juga  sangat
                terbuka  dan  tidak  seperti  Budi  Utomo  yang  hanya  dimasuki  kaum
                bangsawan dan terdidik.
                        Pada tahun 1913 berdiri Indische Sociaal Demokratische Vereeniging
                (ISDV)  sebagai  bagian  dari  konflik  antara  Sarekat  Islam  dan  kaum
                komunis.  Di  antara  pendirinya  adalah  orang-orang  Belanda  Sneevliet,
                Brandseder dan Dekker, sedangkan dari tokoh pribumi adalah Semaun.
                ISDV pada awalnya mencari kontak dengan tokoh-tokoh Sarekat Islam
                dan Indische Partij tetapi tidak berhasil. Pada tahun 1920 ISDV berubah
                nama menjadi Perserikatan Komunis Hindia dengan ketua Semaun dan
                wakil  ketua  Darsono,  selanjutnya  pada  tahun  1924  diubah  namanya
                menjadi Partai  Komunis Indonesia. Pada  kongres yang pertama tahun
                1920 keputusan penting yang diambil bahwa partai komunis Indonesia
                menggabungkan diri kepada Comunistische Internationale (Comintern) dan
                akan  mengambil  sikap  kooperasi  dengan  pertimbangan  agar  dapat
                berbicara  secara  leluasa  di  Volksraad.  Meskipun  demikian  nama-nama
                yang  diajukan  oleh  partai  komunis  tidak  satupun  yang  dipanggil  oleh
                Pemerintah kolonial. Mulai tahun 1924 PKI menyebarkan pengaruhnya
                ke  pedesaan  Jawa  dan  keluar  Jawa  dan  sejak  itu  partai  menyiapkan
                untuk  mengadakan  revolusi.  Dorongan  anarkhis  lebih  kuat  mengarah
                pada  penggulingan  terhadap  pemerintah  Belanda  yaitu  memberontak
                yang  dianggap  lebih  baik  daripada  menerima  dominasi  kolonial.
                Sehingga  pada  tahun  1926  terjadi  pemberontakan  di  Banten  dan  1927
                terjadi  pemberontakan  di  Sumatera  Barat.  Pemberontakan  itu  dengan
                mudah  ditumpas  oleh  pemerintah  karena  tidak  terorganisasi  dengan
                baik.  Akibatnya  sebanyak  13.000  orang  ditangkap,  sekitar  1.300  orang
                dibuang  ke  Digul.  PKI  dinyatakan  sebagai  partai  terlarang,  sehingga
                para  pengikutnya  yang  di  luar  negeri  mendirikan  Partai  Republik
                Indonesia  (PARI)  di  antara  tokohnya  adalah  Tan  Malaka,  sedangkan
                Semaun,  Darsono  dan  Alimin  meneruskan  propagandanya  untuk
                mendukung aksi revolusioner di Indonesia. 12


                2.2. Solidaritas Hindia: Indische Partij
                        Munculnya tulisan di berbagai media merupakan sarana edukasi
                secara  informal  yang  memiliki  value  bagi  tumbuhnya  kesadaran
                kebangsaan. Bahkan, tulisan-tulisan yang dimuat, seperti di  Bataviaasch




                                              Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya   65
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78