Page 90 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 90

Metode konversi suara ke kursi juga sangat terkait dengan isu keterwakilan
           berlebih  (over-representation)  dan  keterwakilan  yang  kurang  (under-
           representation). Yang pertama mengacu pada sebuah kondisi yang dialami
           oleh peserta pemilu dimana proporsi kursi lebih banyak daripada proporsi
           suara. Sedangkan yang kedua merujuk pada sebuah kondisi dimana proposi
           kursi lebih sedikit daripada proporsi suara.


                      Tabel 3.5. Pembagian Suara Versi Metode Kuota Droop

                                              Kursi dari Kuota
            Partai      Suara     Kuota Hare                  Kursi Sisa   Total Kursi
                                                  Penuh
              A        42.000        2,94           2             1           3
              B        31.000        2,17           2             0           2
              C        15.000        1,50           1             0           1
              D        12.000        0,84           0             0           0

            TOTAL      100.000       7,00           5             1           6
           Keterangan: Simulasi untuk sebuah dapil  dengan 4 parpol yang memiliki total  100 ribu
           suara dan yang menyediakan 6 kursi.
           Sumber: Lijphart, 1995

           5. Ambang Batas

           Terdapat  beberapa  konsep  ambang  batas,  diantaranya  adalah  ambang
           batas parlemen (parliamentary threshold), ambang batas pemilu (electoral
           threshold), dan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).
           Ambang batas parlemen adalah persentase minimal yang dipersyaratkan
           bagi para peserta pemilu agar suara mereka dapat dikonversi menjadi kursi
           di  parlemen.  Ambang  batas pemilu  adalah  persentase  minimal  di  dalam
           sebuah  pemilu  agar  peserta  pemilu  dapat  mengikuti  pemilu  berikutnya.
           Sedangkan ambang batas pencalonan presiden adalah persentase minimal
           (suara dan kursi) yang wajib dimiliki oleh Parpol-Parpol agar mereka dapat
           mencalonkan presiden/wakil presiden di dalam pilpres secara langsung.


           6. Waktu Penyelenggaraan Pemilu

           Menurut Surbakti, Supriyanto, dan Asy’ari (2011), terdapat setidaknya tiga
           alternatif penyelenggaraan pemilu, masing-masing dengan kelebihan dan
           kekurangannya  terkait  proses  pemilu  dan  hasil  pemilu.  Pertama  adalah
           pemilu  serentak  nasional,  dimana  pilpres,  pemilu  legislatif,  dan  pilkada

     74     BAB 3 – SISTEM PEMILU
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95