Page 91 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 91
diselenggarakan dalam hari yang sama. Kedua adalah pemilu serentak
legislatif (di tingkat pusat dan daerah) yang diselenggarakan dalam hari
yang sama. Berikutnya adalah pemilu serentak eksekutif (pilpres dan
pilkada) yang diselenggarakan dalam hari yang sama. Ketiga adalah pemilu
nasional (memilih Presiden/Wakil Presiden dan anggota-anggota legislatif
pusat) diselenggarakan dalam hari yang sama, dan berikutnya adalah
pemilu daerah (memilih kepala daerah/wakil kepala daerah dan anggota-
anggota legislatif daerah).
D. Sejarah Singkat Sistem Pemilu di Indonesia
Di bagian ini akan diuraikan secara singkat profil sistem pemilu di dalam
pemilu-pemilu yang diselenggarakan di periode Orde Lama, Orde Baru dan
di periode Reformasi (dari Pemilu 1999 sampai Pemilu 2014).
1. Pemilu 1955
Pemilu 1955 dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada tanggal 29 September
1955 untuk memilih 260 anggota DPR dan pada tanggal 15 Desember 1955
untuk memilih 520 anggota Konstituante yang salah satu tugasnya adalah
merumuskan konstitusi negara.
Sistem pemilu menggunakan sistem perwakilan berimbang. Saat itu,
wilayah Indonesia dibagi menjadi 16 dapil (daerah ke-16 adalah di Papua
yang saat itu masih diduduki oleh Pemerintah Kolonial Belanda). Setiap
dapil menyediakan kursi yang jumlahnya menyesuaikan dengan jumlah
penduduk di dapil masing-masing. Namun demikian, terdapat pengaturan
bahwa setiap dapil mendapat minimal 3 kursi untuk pemilu DPR dan 6 kursi
untuk pemilu Konstituante. Selain itu, regulasi juga menentukan bahwa
harga satu kursi di setiap dapil adalah 300 ribu jiwa penduduk.
Para calon di pemilu ini berasal dari berbagai latar belakang, yaitu 36 Parpol,
34 organisasi kemasyarakatan, dan 48 calon perseorangan. Sedangkankan
untuk Konstituante, pesertanya adalah 39 Parpol, 23 organisasi
kemasyarakatan, dan 29 calon perseorangan.
BAB 3 – SISTEM PEMILU 75

