Page 37 - Laporan Hasil Pengawasan BPKP Kalsel Tahun 2021
P. 37

2)  Standar Pelayanan Minimal atas Sub Urusan Bencana dan Sistem Peringatan Dini, tidak

                    terpenuhi, pada Kabupaten HST dan HSS;
               3)  Standar Logistik dan Peralatan Kebencanaan belum terpenuhi;

               4)  pembentukan Desa tangguh bencana (Destana) dan Sekolah Madrasah Aman Bencana
                    (SMAB) belum menjadi prioritas; dan

               5)  rencana  kontijensi  bencana  prioritas  dan  rencana  kebutuhan  dasar  logistik,  belum
                    dibuat.


                                                                             b.  PENGAWASAN TEMATIK

               Pengawasan  tematik  terkait  ketahanan  bencana  dilakukan  Perwakilan  BPKP  Provinsi

               Kalimantan Selatan pada pengelolaan lahan kritis dan penanggulangan bencana kebakaran
               hutan dan lahan, dengan uraian sebagai berikut:

                                                                             1)  PENGELOLAAN LAHAN KRITIS

               Hasil pengawasan atas pengelolaan lahan kritis menemukan:
               1)  capaian Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) selama tiga tahun rendah;
               2)  masing-masing komisi Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) belum memiliki uraian tugas

                    dan indikator kinerja yang jelas, serta belum diperpanjang masa tugasnya; dan

               3)  pola cocok tanam masyarakat petani adat Dayak belum dibina.

                                                        2)  PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN HUTAN
               Hasil pengawasan atas penanggulangan bencana kebakaran hutan menemukan:

               1)  kebijakan penanggulangan bencana Karhutla Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
                    belum selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat;

               2)  Pemerintah  Provinsi  Kalimantan  Selatan  belum  membentuk  organisasi  atau  satuan
                    tugas  yang  bertanggung  jawab  untuk  mengkoordinasikan  pengawasan,  evaluasi,  dan

                    pengendalian Karhutla di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan;
               3)  peralatan penanggulangan bencana Karhutla yang tersedia belum memenuhi standar;

               4)  pemeliharaan peralatan penanggulangan bencana Karhutla belum berjalan dengan baik;

                    dan
               5)  pengawasan atas kepatuhan penyediaan peralatan penanggulangan bencana Karhutla
                    terhadap  perusahaan  pemegang  Izin  Pemanfaatan  Hutan  (IPH),  Izin  Pinjam  Pakai

                    Kawasan Hutan (IPPKH), dan Izin Usaha Perkebunan (IUP) belum berjalan.











                                                                                                          22
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42