Page 44 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 44

WAWANCARA EKSKLUSIF




                                               Dan  benar  saja,  sampai  ia  menjadi   cucu  ini.  Enam  tahun  tinggal  di
                                               Ketua  Mahkamah  Agung  ia  belum   Pulau  ‘Nol  Kilometer  Indonesia’  itu
                                               pernah bertugas di Sulsel. Begitu juga   membuatnya  jatuh  hati  ke  kota  itu.
                                               di Jawa Timur, belum pernah berdinas   Ia  dan  keluarganya  diterima  dengan
                                               di sana.                           sangat  baik  oleh  penduduk  Pulau
                                                                                  Weh. Bahkan di luar dinas, ia menjadi
                                               Cintai daerah tempat tugas         Ketua Persatuan Sepak Bola di sana.
                                                  Walapun bersedia ditempatkan di    Ketika  akan  pindah  mutasi  ke
                                               mana saja, asal bukan di Sulsel, tak ayal   PN  Lubuk  Pakam,  Sumatera  Utara,
                                               Hatta Ali shocked juga begitu tahu ia   Hatta Ali sempat didesak oleh tokoh-
                                               ditugaskan ke PN Sabang. Pengadilan   tokoh  politik  (waktu  itu  Golkar)  di
                                               yang terletak di daerah pulau paling   sana untuk jangan pindah. Alasannya
                                               ujung  Sumatera,  sekaligus  paling   mereka  ingin  mengangkat  Hatta  Ali
                                               ujung Barat Indonesia.             sebagai Walikota Sabang.
                                                  “Bayangkan  saja  masuk  Sabang  di   “Wah,  bahaya  ini.  Bisa-bisa  saya
            Jangan putus asa, harus optimis    paling ujung Aceh sana, apa tidak kaget?   tidak  keluar-keluar  dari  Sabang,”
               Berkaca dari perjalanan karirnya,   Ada  perasaan,  apa  saya  ini  dibuang   pikirnya waktu itu.
            Hatta  Ali  berpesan  agar  para  hakim   atau  apa.  Begitu  tiba  di  sana,  hanya   Pinangan untuk jadi Walikota pun
            jangan putus asa, jangan minder dan   pohon kelapa yang kita lihat. Nyebrang   ia tolak dengan halus. Tekadnya sudah
            harus  optimis.  Ia  mewanti-wanti   pulau saja anak dan isteri saya mabuk,”   bulat  untuk  mengabdikan  diri  di
            agar para hakim mempersiapkan diri   kenang Hatta Ali sambil tersenyum.  dunia peradilan sepanjang hayatnya.
            seolah-olah akan jadi pemimpin kelak   “Bayangkan, 6 tahun saya di sana.   “Waktu saya mau pindah, mungkin
            nanti.  Untuk  menjadi  pemimpin,   Sudah  seperti  tahanan  pulau.  Tapi   itu  seisi  Kota  Sabang  mengantar
            banyak  yang  harus  dipersiapkan.   banyak hikmahnya,” imbuhnya lagi  saya. Mengesankan sekali. Kedekatan
            Harus  banyak  menahan  diri  dan     Sabang    diakui   Hatta   Ali   kami sudah seperti keluarga sendiri,”
            menghindari hal-hal yang tidak baik.   memberikan  kesan  amat  mendalam   kenang Hatta Ali.
            Jangan silap dengan godaan.        dalam  perjalanan  tugas  Kakek  dua                      | Achmad Cholil |
               Hatta Ali mengenang pengalaman-
            nnya.  Tidak  menyangka,  ia  yang
            pertama  kali  ditempatkan  sebagai                         Fakta Seputar
            hakim  di  PN  Sabang  yang  berada  di         Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H.
            pulau paling ujung Barat Indonesia bisa
            menjadi  Dirjen,  hakim  agung,  Ketua
            Muda  Pengawasan,  dan  kemudian      ⇛  Hatta  Ali  adalah  Ketua  Mahkamah  Agung  ke-13  yang  dimiliki
            Ketua Mahkamah Agung dua periode.        Mahkamah Agung sejak berdirinya lembaga tersebut.
               Padahal  jangankan  berpikir  jadi   ⇛  Hatta  Ali  menempati  lantai  ke-13  sebagai  ruang  kerjanya  di
            Ketua  MA,  menghayal  jadi  Dirjen  pun   Tower Mahkamah Agung.
            tidak  pernah.  Cita-citanya  dulu  hanya
            ingin  menjadi  hakim  di  Surabaya   ⇛  Hatta  Ali  adalah  hakim  agung  termuda  di  jajaran  pimpinan
            karena sebagai alumni Unair, ia sudah    ketika  pertama  kali  terpilih  sebagai  Ketua  Mahkamah  Agung
            kerasan  di  ibukota  Jawa  Timur  itu.   2012 silam.
            Meskipun  begitu,  ia  tidak  pernah
            minta-minta ke pimpinan untuk mutasi   ⇛  Hatta Ali adalah Ketua Mahkamah Agung pertama dari hakim
            ke sana. Hanya pasrah dan berdoa.        karir yang bergelar Professor.
               Hanya  satu  yang  pernah  ia  minta   ⇛  Hatta Ali adalah Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum yang
            waktu penugasan hakim pertama kali.      pertama sejak berada dalam Sistem Satu Atap.
            Ia  meminta  agar  jangan  ditugaskan
            di  daerah  sendiri  di  Sulawesi  Selatan.   ⇛  Hatta Ali adalah Ketua Sidang Majelis Kehormatan Hakim (MKH)
            Terserah  di  tempatkan  di  mana  saja,   pertama ketika MKH itu pertama kali digelar bersama antara MA
            asal  jangan  di  Sulsel,  begitu  pintanya.   dengan KY.



            42     MAJALAH PERADILAN AGAMA  Edisi 11 | April 2017
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49