Page 39 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 39
WAWANCARA EKSKLUSIF
tidak kita pelajari di bangku kuliah Jadi kita harus menjaga Apa yang paling berkesan dalam
dan tidak ditemukan di buku-buku kekompakan tim. jangan sampai perjalan karir Yang Mulia di dunia
pelajaran. Kita punya trik tersendiri antara pimpinan ada yang kurang peradilan. Mulai sebagai hakim
bagaimana menggerakkan orang. pas. Kita usahakan mereka saling pas. tingkat pertama, banding, terus
sebab kalau pimpinan ini tidak gerak, Kalau sudah saling pas, yang enak menjadi Dirjen, kemudian hakim
bagaimana bisa bergerak eselon ya saya dalam memimpin lembaga, agung dan Ketua Muda Pengawasan
terbawahnya? semua sudah berjalan dengan baik. sampai menjadi Ketua Mahkamah
Agung?
Triknya seperti apa Yang Mulia? Mengenai hambatan, apa saja Ya tentu yang paling berkesan itu
Nah, trik nya ini agak susah saya hambatan/kendala yang dihadapi menjadi pucuk pimpinan Mahkamah
kasih tau, hahaha. Sebab tidak ada Yang Mulia dalam memimpin Agung. Sebab ini merupakan lembaga
matematika-nya yang harus begini, Mahkamah Agung? tertinggi yang membawahi dan
harus begitu. Itu cara kita sendiri saja. Semua pekerjaan itu pasti ada menaungi seluruh jajaran peradilan
Yang penting bagi saya bagaimana hambatannya. Tetapi kalau saya lihat, dari empat lingkungan badan
membuat suatu kenyamanan di level hambatan itu tidak terlalu berarti. peradilan mulai dari tingkat pertama
pimpinan agar bekerja secara tenang Memang di setiap pekerjaan ada banding sampai ke tingkat Mahkamah
tanpa ada suatu campur tangan atau kendala, ada hambatan. Tetapi semua Agung. Teritorialnya seluruh
intervensi. Tetapi bergerak atas hambatan itu menurut saya tidak Indonesia. jadi ini yang paling besar
kesadaran mereka sendiri. signi ikan dalam mempengaruhi dan tantangannya juga sebenarnya
Alhamdulillah tanpa saya terlalu kinerja. Hal itu terjadi karena semua besar. Tapi kami rasakan kecil karena
banyak menggerakkan, laporan sudah pimpinan kompak secara bersama- kebersamaan itu. Sebagai pucuk
bagus. Mereka nyaman bekerja, tidak sama tulus penuh keihlasan bekerja pimpinan Lembaga Tinggi Negara,
merasa tertekan dan terdesak. Jika secara baik. Tidak ada merasa bekerja mau tidak mau tangung jawabnya
seseorang merasa tertekan dalam karena terpaksa. sangat besar.
bekerja, itu tidak akan bertahan lama. Saya melihat semua unsur
Paling sekejap saja dia bekerja keras. pimpinan punya rasa memiliki dan Apakah dulu Yang Mulia
setelah itu sudah tidak lagi. rasa tanggung jawab yang besar. Rasa pernah bercita-cita menjadi Ketua
memiliki atas setiap keputusan yang Mahkamah agung?
Dan kalau kita baca hasil kita ambil itu adalah sesuatu yang Tidak pernah terlintas untuk
pemilihan Ketua Mahkamah Agung penting. Rasa memiliki timbul karena menjadi Ketua Mahkamah Agung.
kemarin, suara yang memilih Yang mereka dilibatkan dalam proses Tidak pernah terpikirkan. Jadi Dirjen
Mulia hampir bulat. Apakah artinya pengambilan keputusan. (Badilum) saja tidak pernah terpikir.
para hakim agung puas dengan
kinerja Yang Mulia?
Ya, mereka masih mempercayai
saya. Berarti kebijakan-kebijakan
saya selama ini bisa diterima oleh
semuanya. Saya selalu melibatkan
mereka setiap memecahkan
permasalahan-permasalahan yang
menyangkut lembaga. Yang memang
sifatnya urgent saya melibatkan
semua.
Dengan demikian, semua merasa
mempunyai andil dalam menentukan
kebijakan. Sehingga apa yang sudah
diputuskan, mereka akan terima
semua dan tidak ada suara-suara
sumbang yang tidak bulat. Itulah
kiatnya saya kira antara lain. Tim Redaksi Majalah Peradilan Agama mewawancarai Ketua Mahkamah Agung
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 37