Page 37 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 37
WAWANCARA EKSKLUSIF
Disamping itu, prioritas
kita berikutnya adalah masalah
pengawasan. Saya katakan prioritas
karena masih banyak surat-surat
yang masuk yang ditujukan kepada
Ketua Mahkamah Agung yang masih
mempersoalkan majelis hakim atau
pun non hakim yang ada di daerah-
daerah.
Pada kesimpulannya, saya melihat
bahwa ini akibat dari keterbatasan
sumber daya manusia kita sendiri.
Katakanlah hakimnya misalnya tidak
mengikuti proses persidangan sesuai
hukum acara yang berlaku. Kemudian
dari non hakim, ada staf, pegawai, dan
panitera yang dalam memberikan
pelayanan kepada pencari keadilan
belum maksimal. Ini yang sering
sebagai yang terendah dalam sejarah Setelah banyak capaian menjadi alasan para pelapor dalam
sejak berdirinya lembaga peradilan prestasi yang diraih pada periode menyurati Ketua Mahkamah Agung.
di Nusantara. Belum lagi capaian kepemimpinan yang pertama, apa
Opini Wajar Tanpa Pengecualian saja yang menjadi fokus perhatian Untuk mengatasi persoalan
(WTP) yang pertama kali diraih pada Yang Mulia pada periode kedua ini? minutasi itu, dalam waktu dekat
masanya dan berhasil dipertahankan Jadi begini, soal penyelesaian apa yang akan dilakukan Yang
pada tahun-tahun berikutnya. Ada perkara, kita sudah mengalami Mulia?
lagi sejumlah prestasi lain yang peningkatan yang pesat. Jika kita lihat Kita sudah menugaskan
dicapai. lima tahun ke belakang, setiap tahun kurang lebih 10 orang dari Badan
Bagaimana dengan periode penyelesaian perkara itu semakin Pengawasan untuk melakukan
kedua, 2017-2022 nanti? Apa saja meningkat. Yang saya masih rasakan pengawasan di internal Mahkamah
yang menjadi fokus garapannya? kurang, adalah soal minutasi. saya Agung. Pengawasan yang dilakukan
Akankah gelimang prestasi mampu mengetahui itu sebab masih ada oleh mereka adalah memonitor,
dipertahankan dan ditingkatkan surat-surat dari pencari keadilan yang memantau penyelesaian perkara.
sampai 2020 nanti ketika ia harus meminta sesegara mungkin mengirim Mereka punya data-data siapa-siapa
mamasuki masa purnabhakti karena salinan putusan ke pengadilan hakim dan para panitera pengganti
mencapai usia 70 tahun? pengaju. Para pencari keadilan ini yang masih sangat terlambat dalam
Pertengahan Maret 2017 lalu, membutuhkan salinan putusan minutasi perkaranya.
Ketua Mahkamah Agung menerima tersebut. Badan Pengawas akan
permohonan wawancara Tim Majalah Kalau menurut SK KMA, dalam memberikan sanksi. Mereka yang
Peradilan Agama di ruangan kerjanya waktu 3 bulan perkara di majelis lambat penyelesaian perkaranya
di Lantai 13 Tower Mahkamah hakim sudah harus putus. Sebenarnya sudah dipanggil dan diberi peringatan.
Agung RI Jalan Medan Merdeka minutasinya pun seharusnya
Utara. Diselingi banyak gelak tawa, demikian. Tapi dalam praktek, masih Beberapa kalangan menyebut
wawancara mengalir deras dalam sering lambat. Bahkan ada yang Yang Mulia sebagai penggerak
suasana yang santai dan nyaman. minutasi lebih dari satu tahun. Nah, reformasi sistemik dan
Berikut adalah beberapa saripati inilah ketimpangannya. Satu sisi berkelanjutan di Mahkamah Agung.
dari apa yang dituturkan pemegang perkara cepat diputus, tapi minutasi Apa yang menjadi kunci penggerak
Sabuk Hitam Karate itu kepada Tim lambat. Akhirnya pengiriman salinan reformasi tersebut?
Redaksi, Achmad Cholil, Mahrus AR, putusan juga otomatis terlambat. Ini Kuncinya kita kembali kepada
dan Rahmat Arijaya waktu itu: yang kita harus benahi. tugas pokok dari Mahkamah Agung
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 35