Page 83 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 83
PROGRAM PRIORITAS
Mekanisme Pelaksanaan Sertifi kasi Peradilan Indonesia khususnya
Pengadilan Agama/Mahkamah Syari’ah Peradilan Agama yang unggul/
prima; kedua, standar mutu kinerja
yang dicapai oleh peradilan agama
memiliki kualitas yang sama.
Komisi Sertifi kasi 5
4 Menugaskan
Meneruskan 8 Koordinator
Permohonan Penerbitan dan Auditor untuk Langkah Menuju SMM
ke KSPA pengiriman membentuk tim Bagaimana langkah konkret
sertifi kat/surat audit
Ditjen Badilag untuk menerapkan
Pengadilan Tinggi
Agama Koordinator Auditor SMM ini? Dalam perencanaan,
langkah-langkah yang akan
ditempuh oleh Ditjen Badilag
dimulai dengan penyusunan
3 9 pedoman Sistem Manajemen Mutu.
Pre Audit Menyerahkan Tim Auditor
sertifi kat ke Kemudian, penyusunan pedoman
2 Pengadilan
Mengajukan Agama standarisasi sertifikasi manajemen
permohonan 7 mutu Pengadilan Agama, Pengadilan
sertifi kasi Rekomendasi 6
1 Hasil Audit Audit Sertifi kasi Tinggi Agama dan Ditjen Badilag.
Pemetaan dan
Pendampingan Disusul kemudian dengan pelatihan
Pengadilan Agama tim auditor (tingkat PTA) dan
pembentukan Komite Sertifikasi
Peradilan Agama (KSPA). Setelah itu,
akan dilakukan sosialisasi pedoman
dari suatu proses dan produk masing. SMM, berlanjut dengan pelaksanaan
(barang/jasa) terhadap kebutuhan Lalu, apa yang melatarbelakangi SMM, dan terakhir melakukan
atau persyaratan itu ditentukan atau penerapan Sistem Manajemen Mutu? penilaian/sertifikasi SMM.
dispesi ikasikan oleh pelanggan atau “Yang pertama,” papar Sekretaris Sistem Manajemen Mutu sebagai
organisasi (Gasperz, 2002: 10). Ditjen Badilag, “Sertifikasi instrumen peningkatan kinerja,
Adapun tujuan Sistem Manajemen Manajemen Mutu ISO 9001:2008 memiliki dampak positif bagi
Mutu (Gasperz, 2002: 10), yang dan 9001:2015 pada beberapa PA Pengadilan Tinggi Agama (PTA),
pertama menjamin kesesuaian dari telah memberikan perubahan pola Pengadilan Agama (PA), maupun bagi
suatu proses dan produk terhadap pikir dan budaya kerja yg lebih para pencari keadilan.
kebutuhan atau persyaratan tertentu. baik untuk meningkatkan kinerja,” Dampak positif bagi Pengadilan
Kesesuaian antara kebutuhan dan lanjutnya. Tinggi Agama antara lain: sebagai
persyaratan yang ditetapkan pada Latar belakang yang kedua sarana pembinaan peningkatan
suatu standar tertentu terhadap adalah karena mutu kinerja bagi mutu kinerja melalui perbaikan yang
proses dan produk yang dihasilkan PA yang memperoleh ISO masing- berkesinambungan terhadap sistem
oleh perusahaan sangat penting. masing bervariatif/berbeda, hal ini manajemen mutu: Administrasi
Tujuan kedua, memberikan disebabkan pedoman manajemen Manajemen, Sistem Manajemen Mutu
kepuasan kepada konsumen mutu dijabarkan dengan standar Kesekretariatan, Sistem Manajemen
melalui pemenuhan kebutuhan dan yang berbeda oleh konsultan ISO. Mutu Kepaniteraan, dan Serta
persyaratan proses dan produk Dan latar belakang ketiga, tidak Penerapan Manajemen Risiko.
yang ditentukan pelanggan dan seluruh PA mampu secara mandiri Sementara keuntungan bagi
organisasi. Keputusan pelanggan menyelenggarakan SMM – ISO Pengadilan Agama atau Mahkamah
adalah reaksi emosional dan sedangkan ketersediaan anggaran Syar’iah antara lain: memberikan
rasional positif pelanggan. Untuk DIPA sangat terbatas. keunggulan kompetitif antar
mampu memberikan kepuasan Dari latar belakang tersebut, Pengadilan Agama/Mahkamah
kepada pelanggan, segenap personil Sekretaris Ditjen Badilag berharap, Syar’iah, menjamin pelayanan
organisasi dituntut untuk memliki penerapan Sistem Manajemen Mutu peradilan yang berkualitas,
kompetensi dalam menjalankan tugas dapat mencapai dua tujuan: pertama, meningkatkan pendidikan pada staf,
dan tanggungjawabnya masing- untuk mewujudkan performa/kinerja meningkatkan pengelolaan risiko,
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 81