Page 272 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 272
sebagai muridku . Akulah pengganti ayah kalian." Swi Liang dan Swi Nio
menjatuhkan diri dan berlutut di depan subo mereka sambil bercucuran air mata.
"Terima kasih subo..." Kata mereka di antara tangis mereka.
"Perkenankan kami mengubur jenasah Ayah, "kata pula Swi
Liang.
"Tidak perlu. Kita menanti di sini sampai tiga hari, setelah itu aku akan membakar
gedung itu." Biarpun merasa heran dan kasihan kepada mayat ayah mereka,
kedua orang yang sudah merasa ditolong dan dibalaskan sakit hati itu tidak
membantah. Mereka tentu saja tidak tahu betapa mayat ayah mereka itu ikut pula
di lempar oleh The kwat Lin di dekat tubuh Pat-jiu Kai-ong untuk ikut menyiksa
musuh besar ini!
Memang Pat-jiu Kai-ong tersiksa hebat bukan main. Ketika tadi anaknya
membuntungi jari-jari tangannya, dia melihat muka anaknya itu berubah-ubah
menjadi muka banyak anak laki-laki yang menjadi korbanya.
Puluhan, bahkan ratusan anak laki-laki yang menjadi korbannya itu seolah-olah
mengeroyoknya, memaki
dan mengejeknya, dan kini, setelah tubuhnya mandi darah
dan rasa nyeri sampai menusuk-nusuk tulang, dia ditinggalkan di antara mayat-
mayat itu. Celaka baginya,
tubuhnya yang terlatih memiliki daya tahan
yang amat kuat sehingga dia tidak menjadi pingsan oleh
rasa nyeri itu. Kalau saja dia dapat pingsan atau
mati sekali, tentu dia tidak akan menderita sehebat
itu..Mayat-mayat itu mulai mengeluarkan bau yang memuakan pada hari ke dua.
Bau darah yang mengering
dan membusuk, ditambah rasa nyeri di sekujur tubuhnya,
271