Page 274 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 274
Siapakah yang meninggal dunia? Bukan lain adalah ketua Bu-tong-pai yang
sudah berusia lanjut, yaitu Kiu Bhok San-jin yang meninggal dunia dalam usia
delapan puluh tahun. Baru saja upacara penguburan selesai dilakukan oleh para
anak murid Bu-tong-pai, para tamu telah meninggalkan
Pegunungan Bu-tong-san, akan tetapi semua anak buah murid
Bu-tong-pai masih berkumpul di sekitar kuburan baru itu. Suasana penuh
pergabungan dan masih tampak beberapa orang murid yang mengusap air mata.
Kui Bhok San-jin terkenal sebagai seorang ketua dan guru yang baik dan yang
dicintai oleh para anak murid Bu-tong-pai. "Suhu...!" Seruan ini membuat semua
orang menengok dan tampaklah seoang wanita cantik berlari mendatangi, diikuti
oleh seorang mudamudi remaja dan seorang anak laki-laki. Wanita itu tidak
menoleh ke kanan kiri, melainkan langsung berlari menghampiri kuburan baru
dan menjatuhkan diri berlutut di depan batu nisan sambil menangis.
"Ahh, bukankah dia Sumoi The Kwat Lin....?" Seorang murid Kui Bhok San-jin
yang usianya lima puluhan berseru. Semua orang memandang dan kini mereka
pun mengenal wanita yang berpakaian indah seperti seorang nyonya bangsawan
itu. The Kwat Lin! Tentu saja mereka semua kini teringat. Bukankah The Kwat
Lin merupakan seorang anak murid Bu-tong-pai yang amat terkenal, sebagai
orang termuda dari Cap-sha Sin-hiap yang sudah bertahun-tahun lenyap tanpa
meninggalkan jejak? "Benar, dia orang termuda dari Cap-Sha Sin-hiap!"
terdengar seruan-seruan setelah mereka mengenal wanita cantik itu.
Mendengar suara-suara itu, wanita ini lalu bangkit berdiri, menyusuti air
matanya, kemudian memandang kepada mereka sambil berkata, "Benar, aku
adalah The Kwat Lin, orang termuda dari Cap-Sha Sin-hiap. Masih baik kalian
mengenalku! Sekarang suhu telah meninggal dunia, siapakah yang akan
menggantikannya sebagai ketua Bu-tong-pai?"
Para tokoh Bu-tong-pai terkejut menyaksikan sikap angkuh ini. Di antara mereka,
terdapat delapan orang
273