Page 270 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 270

itu  hanya  mengenai  ujung  sedikit,  tidak  membahayakan  keselamatan  nyawa

               namun  menimbulkan  rasa  nyeri  yang  hebat.  Seluruh  tubuh  kakek  itu  kini

               berlepotan darah, mukanya dipenuhi oleh kerutmerut menahan nyeri. "Hi-hik,

               bagaimana? Masih kurang? Nah, rasakanlah ini!" Kembali pedang itu digerakan,

               kini menusuk-nusuk dan seluruh tubuhnya ditusuki ujung pedang bertubi-tubi.

               Ujung pedang hanya menusuk dua senti saja sehingga menembus kulit daging

               akan  tetapi  tidak  membunuh  dan  darah  keluar  makin  banyak  lagi,  rasa  nyeri

               makin menghebat sehingga tubuh kakek itu berkelojotan seperti dalam sekarat.


               "Ini yang terakhir!" The Kwat Lin berkata dan ujung pedangnya membabat ke

               bawah pusar. Wanita itu tertawa bergelah, tertawa puas, wajahnya yang cantik itu

               pucat sekali dan dia tertawa sambil berdongak ke.atas. "suheng sekalian, terutama

               Twa-suheng, lihatlah musuhmu.

               Sudah  puaskah  kalian?"  Dan  dia  terisak,  lalu  menghampiri  tubuh  yang


               berkelojotan itu. "akan tetapi aku belum puas! kau harus tidur dalam keadaan
               tersiksa di antara mayat-mayat yang membusuk, selama tiga hari tiga malam!"


               The Kwat Lin menengok kepada anaknya dan berkata, "Bu Ong, kautunggu di
               sini sebentar!" Tubuhnya berkelebat meninggalkan ruangan itu dan dengan cepat


               dia telah datang menyeret mayat-mayat para pengawal, selir dan pelayan sampai
               ruangan itu penuh dengan mayat-mayat yang dia lemparkan ke sekeliling tubuh


               Pat-jiu Kai-ong yang mandi darah.





















                                                           269
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275