Page 278 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 278

Kwat Lin bicara penuh semangat, mukanya yang cantik dan berkulit halus itu

               kemerahan,  sepasang  matanya  bersinar-sinar  dan  dengan  tajamnya  menyapu

               wajah semua anak murid Butong-pai yang hadir di situ. Pandang mata bekas

               orang termuda Cap-sha Sin-hiap ini membuat banyak anak murid Bu-tong-pai

               merasa gentar dan mereka hanya menunduk untuk menghindarkan pandang mata

               Kwat Lin. Akan tetapi, delapan orang suheng dari Kwat Lin memandang dengan

               marah dan penasaran. Adapun Kui Tek Tojin hanya tersenyum dan mengelus

               jenggotnya sambil mengangguk-angguk, matanya memandang wajah wanita itu

               penuh selidik.


               "The Kwat Lin, omonganmu penuh semangat terhadap kedudukan Bu-tong-pai.

               Andaikata benar semua kata-katamu itu, habis siapakah yang kaupandang tepat

               untuk  menjadi  ketua  Bu-tong-pai?"  Kui  Tek  Tojin  berkata  lagi  dengan  sikap

               tenang.


               "Untuk waktu ini, kiranya tidak ada orang lain lagi dari Butong-pai kecuali aku
               sendiri!" Kini benar-benar terkejut dan terheran-heranlah semua anak murid Bu-


               tong-pai  yang  berada  di  situ.  Begitu  beraninya  wanita  ini.  Biarpun  tak  dapat
               disangkal lagi bahwa The Kwat Lin merupakan murid utama pula dari mendiang


               Bhok Sanjin dan orang termuda Cap-sha Sin-hiap, akan tetapi pada waktu itu dia
               bukanlah  orang  yang  memiliki  tingkat  tertinggi  di  Bu-tong-pai.  Sama  sekali


               bukan! Di atas dia masih ada delapan orang suhengnya, murid-murid Kui Bhok

               San-jin yang lebih tua, dan lebih lagi di situ masih ada Kui Tek Tojin yang tentu

               saja memiliki  tingkat jauh lebih tinggi karen tosu  ini adalah paman  gurunya!

               "Murid Murtad!!" Tiba-tiba Souw Cin Cu membentak garang dan meloncat maju,

               diikuti  pula  oleh  sute-sutenya.  Telunjuk  kirinya  menuding  ke  arah  muka  The

               Kwat Lin. "The Kwat Lin, engkau sungguh tidak patut menjadi murid Bu-tong-

               pai! Kiranya engkau menghilang sepuluh tahun hanya untuk pulang sebagai iblis

               wanita yang murtad terhadap perguruanya sendiri. Dan kami berkewajiban untuk

               mengajar  seorang  murid  murtad!"  Sambil  berkata  demikian,  Souw  Cin  Cu




                                                           277
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283