Page 403 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 403
Swi Nio menjadi merah padam. Dia merasa malu sekali menyaksikan sikap dan
mendengar kata-kata yang penuh pujian ini. Dia tidak biasa berhadapan dengan
pria seperti ini. Hatinya berdebar tegang dan khawatir,
akan tetapi untuk menolak, tentu saja dia tidak berani. Sambil menunduk dan
membisikan kata-kata terima ksih dia menerima tiga cawa arak berturut-turut.
Biarpun dia tidak biasa minum banyak arak, akan tetapi terpaksa tiga cawan arak
itu diminumnya tanpa banyak membantah. Melihat ini The Kwat lin dan Kiam-
mo Cai-li tertawa girang dan dari seberang meja, The Kwat Lin mengedipkan
sebelah matanya kepada Sang Pangeran.Tang Sin Ong mengerti akan isyarat ini,
maka dia lalu melepas seuntai kalung emas bertaburan permata yang tergantung
di lehernya, bangkit berdiri dan mengulurkan kedua tangan yang memegang
kalung itu kepada Swi Nio sambil berkata, "Nona Bu, kalung ini sama sekali tidak
dapat mengimbangi kecantikan Nona, akan tetapi karena pada saat ini yang ada
pada saya hanya kalung ini, maka sudilah Nona menerimanya sebagai tanda
penghormatan saya kepada seorang Nona secantik dewi!"
Bu Swi Nio terkejut sekali dan cepat dia menoleh kepada subonya. Menurutkan
kata hatinya, ingin dia menolak keras dan mencela sikap pangeran yang terlalu
berani itu. Akan tetapi dia melihat subonya mengangguk dan berkata, "Swi Nio,
Pangeran telah bermurah hati kepadamu, mengapa tidak lekas menerima dan
menghaturkan terima kasih?"
Bu Swi Nio merasa terdesak dan dengan suara gemetar dia berkata, "Hamba....,
hamba...., tidak berani menerimanya....."
"Swi Nio....!" The Kwat Lin menegur
"Bu Swi Nio, mengapa kau menolak kemurahan hati
Pangeran?" Kiam-mo Cai-li juga ikut menegur. Pangeran Tang Sin Ong tertawa.
"Ahh, tentu saja Nona Bu merasa malu-malu, tidak seperti gadis-gadis yang haus
akan harta benda. Hal ini malah menonjolkan kecemerlangan watak seorang
402