Page 406 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 406

tidak ingat apa-apa lagi. Obat bubuk yang dicampurkan di raknya oleh Kiam-mo

               Cai-li telah bekerja dengan baik, dia tertidur dan tidak merasa apa-apa lagi.


               Swi Nio mengeluh dan mengerang. Dia mimpi. Seolah-olah dia berada di dalam

               sebuah  perahu  berdua  saja  bersama  Pangeran Tang  Sin Ong.  Lalu  perahu  itu

               diserang  badai,  terguling  dan  dia  meronta-ronta  hendak  melawan  gulungan

               ombak  yang  menggelutnya.  Namun  dia  merasa  tubuhnya  lemas,  dia  terseret,

               tenggelam, gelagapan dan seluruh tubuhnya terasa sakit-sakit, kepalanya pening.

               Sebentar dia timbul, lalu tenggelam lagi, dan lapat-lapat dia mendengar suara

               Pangeran  Tang  Sin  Ong  yang  menyatakan  cinta  kasihnya.  Jauh  lewat  tengah

               malam Swi Nio mengeluh dan merintih perlahan, lalu membuka matanya Mimpi

               itu  teringat  lagi  olehnya,  membuat  dia  bergidik  ngeri.  Untung  hanya  mimpi,

               pikirnya  ketika  dia  membuka  mata  mendapatkan  dirinya,  telah  rebah  di  atas

               pembaringannya sendiri di dalam kamarnya. "Ouh....!" Kepalanya masih pening

               sekali. Dia bangkit duduk dan hampir dia menjerit kaget ketika melihat bahwa

               dia tidak berpakaian sama sekali! Dia teringat bahwa dia menemani subonya,

               Kiam-mo Cai-li, dan Pangeran Tang Sin Ong makan minum. Teringat betapa dia

               terlalu  banyak  minum  dan  mabuk.  Mengapa  dia  tahu-tahu  berda  di

               pembaringannya  tanpa  pakaian?  Dia  memeriksa  keadaan  tubuhnya,  melihat

               kalung yang masih bergantung di lehernya, dan tiba-tiba tahulah dia akan semua

               yang telah terjadi atas dirinya! "Keparat....!" Dia bangkit akan tetapi terguling

               lagi  karena  selain  kepalanya  pening  sekali,  tubuhnya  juga  panas  dan  lemas

               seolah-olah kehabisan tenaga. Dia tidak tahu bahwa itulah pengaruh obat bubuk,

               racun yang diminumnya bersama arak, yang membuat dia pulas sehingga tidak

               dapat melawan ketika Pangeran Tang Sin Ong membawanya ke dalam kamar dan

               menggagahinya.


               Tiba-tiba pintu kamar terbuka dari luar. Swi Nio menahan napas, mengambil

               keputusan untuk mengerahkan seluruh tenaganya membunuh Pangeran itu. Dia

               sudah maklum bahwa dirinya diperkosa Pangeran itu.




                                                           405
   401   402   403   404   405   406   407   408   409   410   411