Page 414 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 414
pria pun merupakan hal yang tak mungkin bagi kita. Apa salahnya di antara kita
saling menghibur dan saling mencumbu? Sekedar menghilangkan rindu......" kata
Si Baju Merah.
Permainan dilanjutkan dan makin lama Swi Liang makin terseret oleh gelora
nafsu berahinya sendiri. Ketika dia menang dan harus mencium, dia tidak
mencium seperti biasa dengan hidung kepipi, melainkan mencium mulut dua
orang gadis itu dengan mulutnya! Dua orang gadis itu mengeluh dan balas
mencium sehingga tanpa diperintah lagi permainan kartu itu bubar dan
dilanjutkan dengan permainan saling mencumbu, saling peluk dan saling cium
antara tiga orang itu! "Aihh, Enci Liang-cu.... kau hebat sekali ....." keluh Si Baju
Hijau.
"Enci Liang-cu.... kalau saja engkau seorang pria....." bisik
Si Baju Merah
"Kalian senang?" Swi Liang berkata, terengah-engah sedikit. "Matikanlah
lampunya, barangkali di dalam gelap aku akan dapat pian-hoa (bermain rupa)
menjadi pria, siapa tahu?" Sambil terkekeh genit, Si Baju Hijau meniup pandam
lampu di meja dan mereka bertiga pindah ke pembaringan, melanjutkan
permainan mereka yang mengasyikkan hati mereka itu. Mereka merasa semakin
bebas setelah keadaan di dalam kamar itu menjadi gelap, mereka dapat
mencurahkan seluruh nafsu mereka tanpa malu-malu lagi.
Tak lama kemudian terdengar jerit tertahan, disusul teriakan-teriakan yang lebih
menyerupai bisikan kaget bercampur girang, "Eh... kau...?"
"Hemm, diamlah sayang....." terdengar suara Swi Liang dan selanjutnya kamar
itu sunyi, tidak terdengar keras lagi sehingga kalau didengar dari luar kamar,
seolah-olah tiga orang "gadis" itu sedang tidur pulas, padahal tentu saja
keadaanya jauh dari pada itu, bahkan sebaliknya.
413