Page 419 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 419

bergelombang  dengan  menunduk  dan  menahan  nafsunya  yang  memburu,  dia

               memijit  paha  yang  gempal  itu  dan  jari-jari  tangannya  seolah-olah  bertemu

               langsung dengan kulit paha karena hanya tertutup sutera tipis. Setiap sentuhan

               jarinya seolah-olah mendatangkan aliran hawa panas yang menjalar naik ke dada

               dan kepala melalui lengannya. Makin lama dia makin gelisah, tubuhnya panas

               dingin dan sama sekali dia tidak berani memandang wajah puteri itu karen takut

               kalaukalau Sang Puteri marah. Betapapun nafsu berahi telah menyundul sampai

               ke  ubun-ubunnya,  namun  Swi  Liang  tidaklah  demikian  nekat  untuk  berani

               bertindak  kurang  ajar,  tidak  berani  melakukan  langkah  pertama  dan  hanya

               menanti  uluran  tangan  Sang  Puteri,  karena  dia  maklum  bahwa  sekali  keliru

               bertindak tebusannya adalah nyawanya di samping kegagalan tugasnya.


               "Kau  memang  aneh,  Liang-cu.  Benar  kata-kata  beberapa  orang  pelayan  yang

               selama ini tidak kau perhatikan. Sekarang baru aku melihat sendiri. Kau seorang

               gadis yang aneh.

               Apakah seorang gadis kalau sudah mempelajari ilmu silat tinggi lalu berubah


               sifatnya,  menjadi  kejantan-jantanan?  Kau  patut  menjadi  seorang  laki-laki.
               Suaramu agak berat, gerakgerikmu kaku, tanganmu kuat dan kasar, dan pandang


               matamu..... hemmm..... engkau seolah-olah hedak menelanku bulat-bulat setiap
               kali kau melihatku! Hi-hik, aku sampai merasa sungkan dan malu!"


               Swi Liang terkejut sekali, akan tetapi sambil membungkuk rendah dia berkata

               dan  berusaha  sedapatnya  untuk  meningikan  nada  suaranya,  "Harap  Paduka

               ampunkan  semua  kekurangan  hamba."  "Ah,  tidak  apa-apa,  Liang-cu.  Engkau

               sudah  berjasa  besar,  dan....hem.....  keadaanmu  yang  kejantan-jantanan  itu

               bukanlah hal yang tidak menyenangkan. Sayang sekali, kau seorang wanita dan

               sifat kejantananmu hanya karena kau seorang gadis kang-ouw yang


               berkepandaian  silat  tinggi.  kalau  engkau  seorang  pria  sejati,  hi-hik,  betapa

               lucunya...... tentu akan lebih menyenangkan hatiku....." Seketika terhenti jari-jari

               tangan yang tadi menarinari dan memijiti paha kenyal itu. Jantung Swi Liang



                                                           418
   414   415   416   417   418   419   420   421   422   423   424