Page 420 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 420

seperti berhenti berdetak mendengar ucapan Sang Puteri, kemudian berdebar-

               debar  dengan  kerasnya  sehingga  suara  detak  jantungnya  memasuki  kedua

               telinganya dengan amat nyaring. Kesempatan baik telah terbuka!


               Selir  jelita  ini  telah  membuka  rahasia  hatinya!  Begitu  menantang,  seperti

               setangkai bunga yang tinggal memetik saja, tinggal mengulur tangan dan akan

               terpenuhilah  kedua  cita-citanya,  yaitu  menikmati  tubuh  yang  telah  membuat

               tergila-gila ini dan sekaligus menyempurnakan tugasnya memikat hati Yang Kui

               Hui demi suksesnya siasat yang sedang dilakukan oleh subonya!

               Tiba-tiba  Swi  Liang  berlutut  dan  menempelkan  dahinya  di  lantai  dekat

               pembaringan. "Hamba.... hamba rela mengorbankan nyawa demi Paduka, dan

               hamba siap sedia melalukan apa saja untuk menyenangkan hati Paduka. Akan

               hamba          lakukan       dengan         taruhan       nyawa         dan  hamba

                siap


               menanti perintah Paduka...."


               Hi-hik, Liang-cu. Engkau memang aneh. Betapapun juga, mana mungkin engkau

               menjadi laki-laki sejati?"."Kalau Paduka kehendaki, pasti dapat terjadi. Perintah

               Paduka merupakan keputusan bagi hamba, seperti perintah dari langit."

               Yang Kui Hui menjadi terheran-heran dan bangkit duduk, membiarkan pakaian

               dalamnya  tersingkap  lebar,  tidak  hanya  pada  pahanya,  akan  tetapi  juga  pada

               pundaknya sehingga setengah dadanya tampak jelas, putih halus membusung.

               "Apa....,apa maksudmu, Liang-cu?"


               "Hamba  telah  mempelajari  ilmu  kesaktian  dari  Subo,  sehingga  kalau  Paduka

               menghendaki,  hamba  dapat  pian-hoa  (mengubah  diri)  menjadi  seorang  pria

               sejati."


               Ehhh...?" Mata yang bening indah itu terbelalak, mulut yang kecil itu ternganga
               sehingga bibir merah membasah itu membentuk lingkaran memperlihatkan lidah


               yang meruncing merah dan rongga mulut yang lebih merah lagi terhias deretan




                                                           419
   415   416   417   418   419   420   421   422   423   424   425