Page 449 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 449
istana agar kelak memudahkan penyerbuan ke kota raja apabila saatnya yang
tepat tiba, maka An Goanswe akan berterima kasih sekali."
Mendengar pesan An Lu Shan yang di sampaikan oleh Patjiu Mo-kai ini, hati
kedua orang wanita itu menjadi girang sekali sungguhpun kegirangan itu tidak
terbaca di wajah mereka. "Kami yang tidak mempunyai pasukan besar memang
tahu diri dan tentu saja hanya akan membantu dari dalam seperti yang diusulkan
An Goanswe. Kami dapat menerima usul itu dan sebaiknya kita rencanakan
siasat-siasatnya bersama." The Kwat Lin berkata.
"Sebelum kita berunding dan mengatur siasat agar dapat kami sampaikan kepada
An Goanswe terlebih dahulu kami harus menyampaikan semua pesan Beliau
untuk Jiwi. Selain usul itu juga An goanswe mengatakan bahwa pekerjaan
membantu dari dalam itu merupakan pekerjaan yang amat rumit, sulit, dan
berbahaya.
Hanyalah orang-orang yang memiliki ilmu kepandaian yang amat tinggi saja
yang akan dapat berhasil dan An Goanswe ingin memperoleh keyakinan bahwa
para pembantunya tidak akan gagal." Mendengar kata-kata kakek berpakaian
tambalan itu, merahlah wajah The Kwat Lin dan hatinya menjadi panas.
"Hemm, ucapanmu itu berarti bahwa kalian hendak menguji kepandaian kami?"
Sambil tertawa Kiam-mo Cai-li yang melihat kemarahan kawannya itu bangkit
berdiri dan meloncat ke tengah ruangan yang luas itu sambil berkata, "Memang
sudah seharusnya demikian! An Goanswe adalah seorang Jenderal besar yang
cerdik pandai, tentu akan menguji setiap orang sekutu atau pembantunya. Nah,
biarlah aku yang lebih dulu memperlihatkan kepandaian. Siapakah di antara Cuwi
berlima yang hendak menguji?" Dengan lagak memandang rendah Kiam-mo Cai-
li berdiri dan memandang ke arah lima orang utusan itu. Tentu saja Bu Swi Nio
tidak berani bergerak, juga Liem Toan Ki yang sudah maklum akan kehebatan
ilmu kepandaian wanita Majikan Rawa Bangkai itu mengerti bahwa dia bukanlah
tandingannya.
448