Page 444 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 444

yang mereka injak itu meluncur cepat  ke tengah rawa. Mereka adalah orang-

               orang yang memiliki ilmu kepandaian tinggi. Yang paling rendah tingkatannya

               di antara mereka adalah Bu Swi Nio, padahal wanita ini sudah amat lihai karena

               semenjak kecil dia telah digembleng pula oleh wanita sakti The Kwat Lin, ratu

               dari Pulau Es! Diam-diam, dari tempat persembunyian mereka, banyak pasang

               mata mengintai dan memandang dengan kagum ketika lima orang itu meluncur

               datang  ke  arah  pulau  di  tengah  Rawa  Bangkai.  Melihat  lima  orang  itu

               menggunakan sebatang bambu yang diinjak, melihat mereka itu menggunakan

               kepandaian  membunuh  ular  dan  binatang  berbisa  lain  yang  menghadang  di

               tengah  perjalanan  itu,  orang-orang  Rawa  Bangkai  menjadi  kagum  dan  segera

               melaporkan kepada Kiam-mo Cai-li dan The Kwat Lin akan kedatangan lima

               orang itu.


               Kedua  orang  wanita  sakti  ini  segera  berunding  sambil  menanti  kedatangan

               mereka.  Melihat  bahwa  Bu  Swi Nio  berada  di  antara  mereka,  The  Kwat  Lin

               menjadi marah sekali.


               "Keparat," desisnya marah. "Murid itu mengantarkan nyawanya ke sini!"."Ahhh,
               The-lihiap, mengapa marah? Harap diingat bahwa dia bukanlah muridmu yang


               dahulu, melainkan seorang pembantu An Lu Shan yang dipercaya. Karena itu,
               untuk  memulai  dengan  hubungan  persekutuan,  amatlah  tidak  baik  memusuhi


               utusan An Lu Shan," kata Kiam-mo Cai-li. The Kwat Lin tercengang dan teringat

               akan cita-citanya. Memang benar, urusan pribadi harus dikesampingkan kalau dia

               ingin agar cita-citanya yang amat tinggi untuk putranya itu akan dapat terlaksana.

               Maka  dia  lalu  mengajak  Kiam-mo  Cai-li  berunding  bagaimana  untuk

               menghadapi lima orang itu, utusan-utusan An Lu Shan dimana termasuk bekas

               muridnya  itu.  Kiam-mo  Cai-li  yang  amat  cerdik  lalu  memberi  nasihatnasihat

               sehingga keduanya dapat mengatur siasat.

               Biarpun  penyeberangan  itu  amat  sukar  dan  mereka  berlima  harus  membunuh

               banyak ular berbisa, saling bantu  membantu ketika batang bambu mereka itu




                                                           443
   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448   449