Page 440 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 440
bernama Tan Goan Kok, seorang kakek tinggi besar yang
yang terkenal di utara sebagai seorang ahli gwa-kang
yang hebat. Kabarnya, Tan Goan Kok ini biarpun usianya
sudah lima puluh tahun lebih, dapat
menggunakan kekuatan otot tubuhnya untuk mengangkat
seekor kerbau bunting.Di samping tenaganya yang besar, juga dia memiliki ilmu
silat toya yang sukar dicari bandingannya.
Kakek kedua adalah pat-jiu Mokai (Pengemis Iblis Tangan Delapan), seorang
kakek yang berusia enam puluh tahun, pakaiannya penuh tambalan biarpun bersih
dan baru, selalu memegang sebatang tongkat butut dan siapa pun, bahkan An Lu
Shan sendiri, menyebutnya Pangcu (Ketua) padahal kakek jembel ini hanyalah
seorang ketua yang tidak mempunyai anak buah! Pat-jiu Mo-kai tidak memimpin
suatu perkumpulan pengemis namun nama besarnya sedemikian terkenal
sehingga setiap orang pengemis di manapun juga akan selalu menyebutnya
Pangcu! Sampai ketua para perkumpulan pengemis juga menyebutnya Pangcu!
Ilmu tongkatnya amat tinggi dan kabarnya belum pernah kakek ini dikalahkan
lawan selama dalam perantauannya sampai akhirnya dia dapat dibujuk membantu
An Lu Shan. Orang ke tiga, berusia lima puluh tahun lebih, berpakaian tosu dan
memang dia seorang penganut Agama To, seorang kakek perantau yang disebut
Siok Tojin. Berbeda dengan kedua orang kakek pertama, Siok Tojin orangnya
pendiam, tidak terkenal, namun ilmu pedangnya amat hebat sehingga ketika dia
diuji, ilmu pedangnya itu bahkan mampu menandingi tongkat Pat-jiu Mokai!
Setelah Liem Toan Ki, Bu Swi Nio, dan tiga orang kakek itu menghadap An Lu
Shan yang memanggilnya, Jenderal pemberontak ini lalu menceritakan akan surat
dari The Kwat Lin bekas ketua Bu-tong-pai yang mengajak kerjasama dalam
menentang Kaisar.
439