Page 442 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 442
tidak dapat mengingat kembali jalan berliku-liku itu." "Bagaimana kalau kita
menggunakan tali yang panjang? Biar kau tidak hafal jalan itu, setidaknya kau
pernah melaluinya dan dapat kau mencarinya, Moi-moi. Kita berempat mengikuti
dari belakang, menggunakan tali yang ditalikan di pinggangmu sehingga
andaikata kau salah jalan dan masuk perangkap, kita dapat menolongmu dengan
menarik tali itu," kata Liem Toan Ki kepada kekasihnya. "Begitupun boleh, akan
kucoba mengingat-ingat, akan tetapi harus kau sendiri yang memegang ujung tali,
Koko, karena aku ngeri!"
"Ah, aku tidak setuju! Usul itu tidak tepat, Liem Sicu!" Tibatiba Tan Goan Kok
berkata dengan suaranya yang parau dan nyaring.
"Akan tetapi aku tidak takut, Tan-lo-enghiong!" Swi Nio membantah. "Pula,
kalau Liem-koko yang memegang ujung talinya, aku tidak takut apa-apa lagi.
Andaikata aku terjeblos, tentu akan dapat cepat ditariknya naik lagi."."Bukan
tidak setuju karena takut, melainkan karena kalau hal itu diketahui mereka, tentu
akan menjadi
bahan ejekan. Perlu apa kita harus mencari-cari jalan rahasia yang disembunyikan
orang? Kita harus mencari jalan masuk yang lebih gagah, tidak mencuri-curi
seperti segerombolan maling." Bu Swi Nio mengerti dan membenarkan pendapat
ini. Mereka berlima lalu duduk di tepi rawa sambil mengerutkan alis, mencari
akal bagaimana mereka akan dapat mengunjungi pulau di tengah rawa itu sebagai
tamu-tamu yang datang secara gagah. Karena kalau usul Liem Toan Ki dan Swi
Nio tadi dilanjutkan, dan sampai terjadi Swi Nio terjebak ke dalam perangkap
alam, tentu hal ini akan membuat mereka memandang rendah saja. Akan tetapi,
betapapun banyak pengalaman mereka dan betapapun tinggi ilmu kepandaian
mereka, belum pernah mereka menghadapi kesukaran seperti sekarang ini.
Akhirnya Siok Tojin yang sejak tadi tidak ikut bicara, mengeluarkan suara
mengomel, kemudian berkata, "Dapat! Aku teringat akan orang-orang Mongol
yang menggunakan akal mencari ikan di rawa-rawa seperti ini!" Empat orang
441