Page 450 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 450

Melihat  wanita  yang  usianya  lima  puluh  tahun  itu  masih  cantik  menarik  dan

               memegang  sebatang  payung,  berdiri  dengan  sikap  memandang  rendah,  Siok

               Tojin yang sejak tadi diam saja sudah bangkit. Ilmu kepandaian tosu ini amat

               tinggi  terutama  ilmu  pedangnya,  dan  di  dalam  rombongan  itu  dia  merupakan

               orang ke dua yang terpandai.


               "Biarlah pinto yang akan menguji," katanya.

               Pat-jiu  Mo-kai  mengangguk.  Memang  yang  akan  menjadi  tukang  menguji

               kepandaian  dua  orang  wanita  itu  adalah  mereka  bertiga,  dan  dia  mendengar

               bahwa  kepandaian  bekas  Ratu  Pulau  Es  itu  lebih  hebat  daripada  kepandaian

               Kiam-mo Cai-li, maka memang sebaiknya kalau Siok Tojin yang menghadapi

               Kiam-mo Cai-li sedangkan dia nanti yang akan menghadapi The Kwat Lin.


               Kiam-mo  Cai-li  memandang  tosu  itu  penuh  perhatian,  kemudian  sambil

               tersenyum  dia  berkata,  "Kalau  aku  hanya  mampu  menandingi  Siok  Tojin,

               agaknya  belumlah  patut  aku  menjadi  tangan  kanan  Ratu  Pulau  Es  dan  akan

               menjadi kepercayaan An Goanswe, akan tetapi hendak kuperlihatkan bahwa aku

               akan  dapat  mengalahkan  totiang  dalam  sepuluh  jurus.  kalau  sampai  dalam

               sepuluh  jurus  aku  tidak  mampu  mengalahkan  Totiang,  anggap  saja  aku  tidak

               becus dan aku akan mengundurkan diri!"


               Ucapan  ini  mengejutkan  semua  utusan  itu.  Biarpun  mereka  sudah  lama

               mendengar nama besar datuk

               wanita yang merupakan iblis betina ini, namun Siok Tojin


               bukan  orang  sembarangan.  Ilmu  pedangnya  amat  tangkas,  hebat  dan  kuat.

               Bagaimana wanita itu berani bersombong mengatakan hendak mengalahkannya

               dalam sepuluh jurus? Namun The Kwat Lin yang dengan


               pandang matanya yang tajam dapat menilai


               orang, tenang-tenang saja. Juga Kiam-mo Cai-li bukanlah menyobongkan diri

               secara ngawur, melainkan.dia pun sudah dapat menilai kepandaian tosu itu dari



                                                           449
   445   446   447   448   449   450   451   452   453   454   455