Page 503 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 503

sepak terjang Ouw Sian Kok yang sudah marah itu.."An Lu Shan, bebaskan Liu-

               toanio atau.... akan kubasmi kalian semua! Aku Ouw Sian Kok dari Pulau


               Neraka tidak biasa mengeluarkan ancaman kosong belaka!"

               Saking marah dan khawatir melihat Liu Bwee ditawan, Ouw Sian Kok lupa diri

               dan menyebut-nyebut Pulau Neraka. Terkejutlah semua orang mendengar ini.

               Mereka tidak pernah tahu di mana adanya Pulau Neraka, akan tetapi di dalam

               dongeng mereka mendengar bahwa Pulau Es dan Pulau Neraka merupakan pulau-

               pulau tempat tinggal para dewata dan siluman yang memiliki ilmu yang amat luar

               biasa! "Kalian tidak tahu dia itu adalah bekas Permaisuri dari Pulau Es! Bebaskan

               dia!" teriaknya lagi sambil menendang dengan kedua kakinya secara berantai,

               merobohkan empat orang di antara para pengeroyoknya. Kembali semua orang

               terkejut, termasuk An Lu Shan. Pulau Es? Benarkah apa yang dikatakan laki-laki

               gagah perkasa itu? Ataukah hanya gertak sambal saja agar wanita yang tertawan


               itu dibebaskan? Selagi semua orang ragu-ragu, terdengarlah suara ketawa, "Heh-
               heh-heh, anak-anak nakal, kiranya masih ada yang tinggal di antara penghuni


               Pulau Es dan Pulau Neraka! Hemmm, hayo kalian

               berdua ikut saja bersamaku karena bukan di sinilah tempat kalian!"


               Suara ini halus dan perlahan saja, namun anehnya mengatasi semua suara dan

               terdengar dengan jelas oleh mereka semua. Ketika An Lu Shan dan anak buahnya

               memandang, ternyata yang muncul adalah seorang kakek bercaping lebar yang

               mereka  kenal  sebagai  kakek  Nelayan  yang  suka  memancing  ikan  di  telaga.

               Karena kakek itu bersikap halus dan tidak pernah bicara, maka An Lu Shan hanya

               menyuruh anak buahnya mengamat-amati saja. Kakek itu sudah berbulan-bulan

               memancing ikan di telaga dan sama

               sekali  tidak  mengganggu,  juga  sama  sekali  tidak  mencurigakan,  maka  kini

               kemunculannya  dalam  keadaan  yang  menegangkan  itu  benar-benar  amat

               mengherankan hati orang.






                                                           502
   498   499   500   501   502   503   504   505   506   507   508