Page 505 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 505

Ouw Sian Kok terkejut dan marah, dia bergerak hendak membabat tali pancing

               di atas punggungnya, akan tetapi tibatiba tubuhnya yang tergantung itu berputar

               cepat sekali. Dia diputar-putar di atas kepala kakek itu sehingga kalau sampai tali

               itu diputuskan dengan tangannya, tentu tubuhnya akan terlempar dan terbanting

               keras tanpa dia mampu mencegahnya karena tubuhnya sudah berputaran seperti

               kitiran di udara.


               Semua orang memandang dengan mata terbelalak dan mulut ternganga, kaget dan

               kagum melihat betapa

               mudahnya kakek tua itu membuat Ouw Sian Kok yang sakti


               itu  tidak  berdaya  sama  sekali!.Ouw  Sian  Kok  merasa  malu  dan  marah.

               Dikerahkannya sinkangnya dan dia telah menggunakan ilmu

               memberatkan tubuhnya. Seketika tubuhnya yang masih berputar-putar itu agak


               menurun dan bambu itu melengkung seolah-olah tidak kuat menahan tubuhnya.

               "Tidak buruk....!" Kakek itu berseru kagum juga , akan tetapi karena dia masih

               memutar-mutar hasil pancingannya itu dengan amat cepatnya, Ouw Sian Kok

               tidak dapat melepaskan diri dan hanya melirik ke arah kakek itu dengan pandang

               mata penuh kemarahan dan kadang-kadang mencoba untuk menggerakan pedang

               membacok ke arah tubuh kakek itu.


               Tiba-tiba  terdengar  suara  Liu  Bwee,  "Ouw-toako,  jangan  melawan....!

               Locianpwe, mohon Locianpwe sudi mengampuninya.....!!"

               Mendengar seruan Liu Bwee ini Ouw Sian Kok terkejut dan dia menghentikan

               usahanya  untuk  menyerang  atau  membebaskan  diri,  lalu  berkata,  "Harap


               Locianpwe  sudi  memaafkan  kalau saya  bersikap  kurang  ajar!" "Heh-heh-heh,
               ternyata  Pulau  Neraka  belum  merusakmu  ,  orang  muda!"  tali  pancing  itu


               mengendur dan tahu-tahu Ouw Sian kok telah mendapatkan dirinya berada di atas
               tanah. Dia berdiri tak bergerak, hanya menoleh ke arah Liu Bwee yang kini sudah


               terbelenggu dan dijaga ketat. Kakek itu lalu menghadap ke arah An Lu Shan yang




                                                           504
   500   501   502   503   504   505   506   507   508   509   510