Page 522 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 522
baik kalau dilayani, pikirnya. Dia yakin bahwa ucapan sumoinya itu hanyalah
terdorong oleh kemarahan.
Kalau kelah sumoinya bertemu dengan seorang pemuda yang baik dan mereka
saling mencinta, tentu pendirian sumoinya tentang pernikahan tidak seperti
sekarang. Dia tidak mungkin dapat membayangkan seorang
dara seperti sumoinya, cantik jelita, keturunan raja, pandai dan sukar dicari
keduanya, sampai menjadi
perawan tua atau bahkan tidak menikah sama
sekali. Ngeri dia memikirkan ini!.Melihat sampai lama
suhengnya hanya duduk termenung, agaknya Swat Hong mulai menyesali
sikapnya. Air matanya sudah kering, sisanya dihapus
dengan saputangan dan dia pindah duduk dekat suhengnya. Mereka berhadapan,
akan tetapi Sin Liong pura-pura tidak memperhatikan ulah sumoinya.
"Suheng...."
"Hemmm....?"
"Kau marah kepadaku?"
Mau tidak mau Sin Liong tersenyum dan memandang wajah itu. Pada saat seperti
itu, terasa benar olehnya betapa dia amat sayang kepada Swat Hong, sayang dan
kasihan.
"Kalau ada seorang yang marah di sini, agaknya engkaulah yang marah, Sumoi,
bukan aku."
"Suheng, katakanlah. Mengapa engkau tidak mau menikah?"
Pertanyaan ini merupakan serangan tiba-tiba yang membuat Sin Liong bingung
bagaimana untuk menjawabnya. Dia mengerutkan alisnya, mengosok-gosok
dagunya sebelum menjawab, kemudian terpaksa menjawab juga karena sepasang
mata bintang yang memandang tajam kepadanya itu sudah menanti jawaban
521