Page 34 - WBC Januari 2018
P. 34
SISI PEGAWAI
sebelum akhirnya pada 21 Agustus 2017 resmi
dilantik menjadi Kakanwil Bea Cukai Maluku.
“Saya bersyukur ditempatkan di Maluku dan ini
menjadi pengalaman sangat berharga buat saya.
Rupanya Maluku sangat indah, tantangan untuk
saya menyampaikan kepada masyarakat bahwa
di sini aman dan nyaman lho. Maluku sangat
damai, orangnya baik-baik, ramah-ramah, santun,
makanan juga gak ada yang sulit di sini. Potensi
ekonomi di sini itu luar biasa dari tambang, dari
hasil laut, dan perkebunan. Kita harus mendorong
putra-putri daerah Maluku untuk lebih dulu maju
sehingga kita gak perlu mendatangkan sumber daya
manusia dari luar. Mereka diuatamakan dulu. Jadi
sudah disiapkan cikal bakalnya, dikaderisasi, diberi
training, dikasih ruang supaya mereka maju dan
berkembang membangun daerahnya. Itu akan lebih
membanggakan,” tegasnya.
Menurut Finari, potensi wisata Maluku sejatinya
tidak kalah oleh Bali. Hanya saja aspek promosi dan
infrastrukturnya belum dimaksimalkan pemerintah
Di ruang kerjanya di Kanwil Bea Cukai Maluku Jalan Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai. Setelah itu, pegawai termasuk Agus Rofiudin, Ardhani Nastiti, daerahnya. Kendati demikian bandara di sini sudah
Benteng Kapaha, Uritetu, Sirimau, Kota Ambon akhir ia menjadi koordinator pelaksana perbendaharaan Yetti, dan Abdul Rasyid dengan dukungan kepala internasional, namun belum juga ada maskapai
November 2017, wanita kelahiran Pangkal Pinang, bagian adminintrasi jaminan di Bea Cukai Jakarta kantor waktu itu Wijayanta BM membentuk Service internasional yang singgah, kecuali pesawat
Bangka Belitung, 47 tahun lalu itu berkisah tentang Halim Perdanakusuma selama dua tahun. Kemudian, Level Agreement (SLA) pada 2009. Finari dan kawan- carteran. “Potensinya begitu banyak. Pulau seram
hidupnya hingga akhirnya ia berlabuh di institusi ada pendaftaran untuk tes masuk Kantor Pelayanan kawan memanggil konsultan untuk merumuskan itu banyak rempah-rempah, banyak rumput laut di
yang membesarkannya ini, yakni Bea Cukai. Ketika Utama Bea Cukai (KPU BC) Tanjung Priok yang ketika sesuatu yang sederhana tentang bagaimana pegawai sana. Di Tual ada budidaya mutiara. Saya itu bisa
itu, Finari kecil pindah ke Bandung, tempat neneknya, itu diadakan di Pusdiklat Bea Cukai Rawamangun. berperilaku atau bersikap yang baik kepada para cerita karena saya sudah kesana, sampai ke tempat
dan menempuh pendidikan SD, SMP, hingga SMA di “Saya melihat KPU itu adalah organisasi Bea Cukai penumpang dan para pengguna jasa secara umum. pembibitannya. Itu mutiara asli, mutiara itu ada yang
sana. Selepas menamatkan studinya di SMA Negeri modern yang akan maju dan akan melakukan “SLA adalah standar layanan kita untuk bersikap dan sampai harganya sampai Rp3 juta. Kita baru tahu.”
1 Bandung, ia melanjutkan sekolahnya di Program perubahan di Bea Cukai. Pikir saya, ini adalah kantor berkomunikasi dengan penumpang, dan akhirnya “Mumpung saya di sini, saya akan membantu
Diploma III Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Bea Cukai masa depan.” berkembang hingga saat ini. SLA tidak hanya meningkatkan pembangunan ekonomi daerah
Ibu dua anak ini mengaku awalnya tidak tertarik Ikut Merintis Unit Kepatuhan Internal dan SLA ditujukan kepada penumpang saja tapi juga akhirnya Maluku maupun Maluku Utara dengan
masuk STAN. Setelah diminta sang ibu untuk masuk Di Tanjung Priok, awal 2007, Finari dan rekan-rekan pada Mitra Utama (MITA). Awalnya saya bikin merealisasikan kegiatan ekspornya. Ekspor hasil
STAN, ia menuruti saja. Saat itu, ia awam akuntansi mulai merintis gagasan untuk membentuk Unit workshop kecil-kecilan hanya untuk pegawai Soetta, tambang, perkebunan, dan hasil laut itu seharusnya
apalagi tentang Bea Cukai. “Saya tidak tahu sama Kepatuhan Internal di lingkungan Bea Cukai. Ini dan tergolong sukses. Dua bulan kemudian Dirjen dilakukan di Maluku. Kenapa? Karena memang
sekali tentang Bea Cukai. Jadi gara-garanya karena adalah rintisan Unit Kepatuhan Internal pertama kali Bea Cukai waktu itu, Thomas Sugijata mendapat penerimaan bea keluarnya tidak ada tapi devisa
kakak saya yang sekarang jadi dokter, masuk tes di Bea Cukai, ketika itu masih berbentuk Satuan Tugas pesan singkat dari Menteri Keuangan bahwa ada hasil ekspor (DHE) nya akan tercatat disitu. Jadi tidak
STAN tapi gak lulus. Ibu saya penasaran, disuruhnya atau satgas. Terbentuknya Pusat Kepatuhan Internal anggotanya yang menyatakan kepuasannya kepada tercatat lagi devisanya di Surabaya, tercatatnya pasti
saya ikut tes di STAN, dan saya lulus.” atau lebih dikenal dengan sebutan PUSKI baru resmi pegawai Bea Cukai di Bandara Soetta. Jadi menurut di Maluku,” tambahnya.
Setelah lulus dari STAN, Finari melanjutkan studi ke ada pada 2009. “Itu unit yang baru, di Kantor Pusat saya tujuan SLA itu untuk memberikan pelayanan Di akhir wawancara singkat kami, ia menyinggung
jenjang Strata 1 di Universitas Indonesia, kemudian belum ada. Jadi pertama kali dirintis saya masuk di prima,” terang Finari. mengenai motto hidup. Rupanya wanita yang
melanjutkan S2 di Magister Manajemen UI di tahun situ, kita bikin satgas. Saat itu tugas dan fungsinya Jatuh Hati pada Maluku hobinya blusukan ke pasar tradisional ini memiliki
2002. Finari mulai bekerja sebagai pelaksana di kita masih belum ngeh apa. Tetapi meskipun Hingga 2011 Finari bertugas di Bea Cukai Soetta. kiat jitu, yakni selalu bersyukur. Kemudian Finari
Direktorat Tarif dan Harga di Kantor Pusat Bea Cukai. sebatas satgas saat itu sudah ada Peraturan Menteri Setelah itu ia promosi menjadi Kasubdit Analisis menjabarkan bahwa hidup ini akan indah ketika
“Penempatan saya di sana sementara, lalu saya di Keuangan (PMK)-nya,” kenang Finari. Tindak Lanjut Kepatuhan Internal di PUSKI, lalu semua yang kita lakukan hanya untuk mencari
tempatkan di Kanwil IV Bea Cukai Tanjung Priok di Setelah mengikuti Diklat Pegawai Fungsional menjadi Kabag Umum dan Kepatuhan Internal ridho-Nya. Kemudian senantiasa bersyukur pada
bagian Penindakan dan Penyidikan (P2) tepatnya di Pemeriksa Dokumen (PFPD) di Tanjung Priok, Finari di Kantor Wilayah Bea Cukai Banten. Tak lama setiap hal yang kita peroleh, dan selalu mencoba
seksi penyidikan hingga 1996. Jadi saya itu sudah kemudian ditempatkan di Bea Cukai Soekarno-Hatta berselang, tahun 2013 itu ia dimutasi menjadi Kepala memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa
pernah di P2, pabean, dan di perbendaharaan juga,” dari 2008 hingga 2011. Keadaan di Bandara Soetta Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi dimanapun berada, itu akan menjadi ibadah kepada
ujarnya. saat itu cukup crowded. Penumpangnya sering ribut, (BKLI) sampai 2014 di KPU Bea Cukai Tanjung Priok. Sang Pencipta.
Sejak 1996 sampai 2004, Finari ditempatkan sebagai pegawainya dianggap kurang sopan dan tak ramah Setahun setelahnya, ia sempat menjabat Kasubdit (Pomo/Andy/Iman)
auditor di Direktorat Verifikasi, yang saat ini menjadi melayaninya. Akhirnya Finari beserta beberapa Pencegahan di Direktorat Kepatuhan Internal,
32 | Volume 50, Nomor 1, Januari 2018 - Warta Bea Cukai Volume 50, Nomor 1, Januari 2018 - Warta Bea Cukai | 33