Page 15 - PAUD PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
P. 15

Kalau saya pikir-pikir lagi, pembelajaran berhitung dengan
                                        lembar kerja seperti itu menjadi kurang bermakna ya bagi anak.
                                        Ada anak yang jawabannya benar semua, ternyata dia hanya
                                        melihat jawaban temannya. Anak tidak benar-benar belajar
                                        berhitung.
                         Bu Odi        : Benar, Bu. Apakah Bu Aruna punya contoh refleksi pribadi yang
                                        terkait dengan kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi
                                        anak?

                         Bu Aruna      : Ada Bu. Masih tentang berhitung. Hari berikutnya saya coba
                                        pakai media lain. Saya pakai biji-bijian dan ada gelas yang telah
                                        dilabeli dengan angka. Saya mengamati ada satu anak bernama
                                        Riko. Ia  sudah selesai mengisi semua gelas berlabel angka.
                                        Namun, kemudian ia  mengambil kertas lalu menulis angka lain
                                        dan menempelkannya di gelas. Ia menulis angka 45 dan dengan
                                        tekun menghitung sebanyak 45 biji dan memasukkan ke dalam
                                        gelas itu. Saya sangat takjub. Bahkan saya baru tahu kalau Riko
                                        sudah bisa menghitung sampai 45. Padahal saat itu saya hanya
                                        menyediakan gelas berlabel angka 1 sampai 15.

                                         Selain Riko, saya juga mengamati anak bernama Beni. Ia tidak
                                        mengerjakan kegiatan berhitung.  Ia malah asyik mencampur
                                        dan memilah-milah biji. Saat itu, saya menyediakan biji kacang
                                        merah, biji jagung, dan biji kacang hijau. Beni memisahkan semua
                                        biji sesuai jenisnya. Lama sekali ia memilah-milah biji-bijian
                                        tersebut dan tidak melakukan tugas yang saya harapkan. Namun,
                                        saya sadar, Beni ini biasanya jika mengerjakan LK banyak sekali
                                        alasan. Ia suka jalan-jalan dan malah mengganggu temannya.
                                        Saat memilah biji, Beni sangat fokus dan bahkan ketika diminta
                                        istirahat main di luar, ia tetap asyik memilah biji-bijian.

                         Bu Odi        : Tepat seperti itulah pembelajaran yang bermakna. Riko dan Beni
                                        mengalami pembelajaran yang bermakna meskipun kegiatan
                                        yang mereka lakukan berbeda.
                                         Tapi saya kagum Bu Aruna saat itu tidak memaksa Beni
                                        menghitung biji seperti yang Bu Aruna inginkan. Bu Aruna tidak
                                        khawatir dengan penilaian Beni hari itu?

                         Bu Aruna      : Awalnya saya ingin sekali mengingatkan Beni untuk berhenti
                                        bermain-main mengelompokkan biji-bijian itu. Saya ingin Beni
                                        menyelesaikan tugas supaya nanti saya bisa menilai. Akan
                                        tetapi setelah saya pikir-pikir lagi, Beni tidak pernah seserius itu
                                        mengerjakan sesuatu di kelas. Jadi,  saya akhirnya memutuskan
                                        untuk membiarkan Beni memilah biji-bijiannya dulu. Yang



                                                          Bab 1 Kerangka Pembelajaran Paradigma Baru         7
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20