Page 62 - PAUD PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
P. 62

Implikasi lain adalah pada penggunaan material yang kaya akan sensorial untuk
                    stimulasi indra anak. Ki Hadjar menuliskan bagaimana benda yang ada di sekitar
                    anak seperti biji-bijian, kayu, dan aneka barang lain merupakan material bermain
                    anak. Dalam buku ini material tersebut akan dikenalkan dengan nama lepasan
                    (loose parts) dan akan dibahas pada bagian “Penataan Lingkungan Belajar”
                        Konsep bermain sama dengan belajar sebenarnya, bukan hal baru dalam
                    konteks PAUD. Kurikulum PAUD sebelum ini pun sudah banyak membahas tentang
                    bermain-belajar. Namun, implementasinya tidak benar-benar bisa terlaksana.
                    Banyak guru merasa bahwa pembelajaran sudah menyiapkan kegiatan bermain,
                    tetapi sebenarnya belum.

                        Berikut ini ada ceklis sederhana untuk membantu guru mengecek apakah
                    kegiatan pembelajarannya sudah bermain-belajar atau belum (Rahardjo, 2016).


                      Nomor                              Karakteristik                             Ceklist
                     1         Motivasi intrinsik.                                                    ✔

                               Artinya, kegiatan bermain datang dari keinginan anak. Bermain
                               merupakan pilihan bebas dan sukarela anak.

                     2         Partisipasi aktif.                                                      ✔
                               Artinya, anak dengan sadar melibatkan dirinya (fisik dan mental)
                               ke dalam kegiatan tersebut.

                     3         Menyenangkan.                                                           ✔

                     4         Nonliteral (tersirat).                                                  ✔
                               Artinya, bermain melibatkan imajinasi pada porsi tertentu. Ketika
                               anak bermain, terjadi perubahan realita dalam pikiran anak.
                               Misalnya, seorang anak dalam realitanya sedang menumbuk daun
                               dengan batu, tetapi dalam benaknya bisa saja anak itu sedang
                               membayangkan batu sebagai adalah alat penumbuk bumbu dapur.

                     5         Kontrol/peraturan intrinsik                                             ✔
                               Artinya, pembuat  aturan  utama  adalah  anak.  Anak  yang
                               menentukan  bagaimana  jalannya  kegiatan  dan bagaimana
                               sebuah material digunakan.

                     6         Orientasi pada proses - bukan hanya hasil.                              ✔

                    Keenam poin di atas harus tercentang untuk dikatakan sebagai kegiatan “bermain”.
                    Jika ada 1 poin yang tidak tercentang, maka sebenarnya kegiatan tersebut bukan
                    bermain. Analoginya demikian. Sesuatu dikatakan serangga jika memiliki 3 pasang
                    kaki, tubuh terdiri dari 3 bagian: kepala-dada-perut, punya sepasang antena, dan
                    bermata majemuk. Jika ada salah satu karakteristik tidak terpenuhi (misal kakinya 4
                    pasang), maka sesuatu tadi bukan serangga.






                    54     Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUD
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67