Page 63 - PAUD PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
P. 63
Berikut ini contoh bagaimana ceklis membantu seorang guru menganalisis
apakah kegiatan pembelajarannya sudah bermain-belajar. Seorang guru
menggunakan pendekatan berbasis alam dalam pembelajarannya. Ia mengajak
anak-anak keluar kelas. Namun, ia meminta maksa anak untuk berkumpul di
sekitar pohon dan mendengarkan penjelasannya tentang bagian-bagian pohon.
Ketika ia melihat ada sebagian anak yang tidak memperhatikan penjelasannya,
tetapi malah asyik mengamati semut membawa makanan, guru itu menegur dan
meminta anak memperhatikan penjelasannya.
Dalam ceklis, ilustrasi tersebut akan tergambar seperti ini
Poin Cek Keterangan
Motivasi intrinsik. ✘ anak ‘dipaksa’ memperhatikan
Artinya, kegiatan bermain datang dari keinginan guru
anak. Bermain merupakan pilihan bebas dan
sukarela anak.
Partisipasi aktif. ✘ anak pasif. bisa jadi pikirannya
Artinya, anak dengan sadar melibatkan dirinya membayangkan laba-laba
bukan pohon
(fisik dan mental) ke dalam kegiatan tersebut.
Menyenangkan. ✘ anak mendengarkan penjelasan
karena takut ditegur
Nonliteral (tersirat) ✔ Bisa terjadi anak
membayangkan dirinya
Artinya, bermain melibatkan imajinasi pada porsi bermain memanjat dan
tertentu. Ketika anak bermain, terjadi sebuah bergelantungan di pohon, tidak
distorsi realita dalam rangka mengakomodasi mendengarkan penjelasan guru
kepentingan pemain (anak).
Kontrol/ peraturan intrinsik ✘ Anak mendengarkan guru
karena ditegur (faktor
Artinya, pembuat aturan utama adalah anak.
Anak yang menentukan bagaimana jalannya eksternal)
kegiatan dan bagaimana sebuah material
digunakan.
Orientasi pada proses - bukan hasil. ✘ Orientasi pada hasil yaitu anak
punya pengetahuan tentang
bagian-bagian pohon.
Contoh lain
Seorang guru mengadopsi pendekatan Reggio Emilia. Ia sudah menata
lingkungan main yang mengundang anak untuk berinteraksi dan telah
menggunakan media loose parts. Ia menuliskan “Seperti apa kalung buatanmu?”
yang bertujuan anak dapat membuat kalung sesuai ide anak dari aneka loose
parts yang telah disiapkannya.
Bab 3 Pengalaman Belajar yang Bermakna Bagi Anak Usia Dini 55