Page 64 - PAUD PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
P. 64
1. Kegiatan ini bukan menjadi kegiatan bermain-belajar jika terdapat hal-hal
berikut. Kegiatan ini bisa jadi keluar dari konteks. Hari itu topiknya laba-
laba, namun tiba-tiba guru menyiapkan kegiatan main membuat kalung
yang tidak sesuai dengan topik yang dibahas.
2. Hari itu topiknya memang bukan laba-laba namun pagi hari itu anak
mengobservasi dan berdiskusi tentang laba-laba yang mereka temui di
pojok kelas. Ketika saatnya bermain, mereka menggunakan media loose
parts untuk membuat laba-laba. Ketika guru melihat hal tersebut, ia
mengatakan, “Itu laba-laba yang bagus sekali, tapi coba sekarang kamu
buat kalung, ya. Ingat tidak kita tadi kan sedang membahas topik kalung
untuk ibu”.
Kegiatan tersebut juga bukan bermain-belajar karena jika kita analisis
dengan ceklis bermain akan tergambar seperti ini.
Poin Cek Keterangan
Motivasi intrinsik. ✘ Anak ‘dipaksa’ membuat
Artinya, kegiatan bermain datang dari kalung
keinginan anak. Bermain merupakan pilihan
bebas dan sukarela anak.
Partisipasi aktif. ✔ Anak terlibat secara fisik dan
Artinya, anak dengan sadar melibatkan mental saat membuat kalung
dirinya (fisik dan mental) ke dalam kegiatan
tersebut.
Menyenangkan. ✔ Anak bisa saja tetap senang
saat membuat kalung
Nonliteral. ✔ Anak membayangkan kalung
Artinya, bermain melibatkan imajinasi dan ibunya di rumah
pada porsi tertentu. Ketika anak bermain,
terjadi sebuah distorsi realita dalam rangka
mengakomodasi kepentingan pemain
(anak).
Kontrol/ peraturan intrinsik ✘ Guru yang menentukan
Artinya, pembuat aturan utama adalah bagaimana material
anak. Anak yang menentukan bagaimana digunakan, yaitu untuk
jalannya kegiatan dan bagaimana sebuah membuat kalung
material digunakan.
Orientasi pada proses - bukan hasil. ✘ Guru menentukan hasilnya
harus berupa kalung untuk
ibu
56 Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUD