Page 65 - PAUD PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
P. 65

3.  Topik pembelajaran yang berangkat dari minat anak, kontekstual,
                          dan tidak memisahkan anak dari identitas budayanya
                       Dalam tulisannya, Ki Hadjar Dewantara menekankan bagaimana dekatnya minat
                       anak  dengan alam  dan masyarakatnya (Dewantara, 1977:  287).  Hubungan
                       kedekatan dengan alam dan masyarakatnya ini perlu untuk dijaga supaya anak tidak
                       kehilangan jati dirinya. Hal ini juga yang dicita-citakan dalam profil pelajar Pancasila,
                       yaitu terbentuknya  pelajar Indonesia yang memiliki karakter berkebinekaan global,
                       namun tetap tidak kehilangan identitas atau jati dirinya. Contoh lebih jelas tentang
                       bahasan ini juga dapat dilihat di Bab 1 pada bagian prinsip-prinsip pembelajaran.

                           Selain penekanan pada konteks masyarakat yang mendukung pembentukan
                       jati diri anak, alam menjadi hal penting lain yang disoroti oleh Ki Hadjar Dewantara.
                       Kedekatan anak dengan alam juga dipandang penting terutama dalam dunia
                       sekarang. Dalam beberapa dekade terakhir ini, interaksi anak dengan alam dirasa
                       semakin minimal sehingga dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan dan
                       tumbuh kembang anak (Cordiano et al., 2019; Departement of Conservation, 2011;
                       North American Association for Environmental Education et al., 2017). Inilah yang
                       mendasari munculnya pendekatan berbasis alam. Dalam penjelasan sederhana,
                       pendekatan pembelajaran berbasis alam adalah pembelajaran yang memfasilitasi
                       terjadinya interaksi antara anak usia dini (usia 0-8 tahun) dengan alam (Larimore,
                       2016;  Samara  Early Learning,  2021).    Pendekatan  ini meyakini  bahwa  interaksi
                       dengan alam akan mendukung semua area perkembangan anak secara optimal.

                           Satu hal yang menarik dari pendekatan berbasis alam adalah selain mendukung
                       penguatan CP jati diri pada anak, pendekatan berbasis alam memiliki potensi
                       penguatan CP nilai agama dan budi pekerti. Pendekatan ini memiliki potensi untuk
                       meningkatkan kepekaan rohani dan kepekaan rasa anak terhadap alam. Dapat
                       dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis alam memiliki tujuan ganda:
                       mengoptimalkan perkembangan anak, sekaligus memastikan terjaganya kelestarian
                       alam. Alam tidak hanya dipandang sebagai alat untuk melayani ketercapaian
                       perkembangan anak, tetapi dipandang sebagai rekan yang setara. Alam dipandang
                       sebagai sesama ciptaan Tuhan, sehingga perlu dijaga dan dilestarikan. Anak belajar
                       kode  etik  tentang  pelestarian  lingkungan  alam  dan  sebagai  bonusnya  adalah
                       perkembangan anak di semua area juga akan teroptimalkan.



                       4.  Pelibatan orangtua dan masyarakat sebagai mitra
                       Dalam tulisannya, Ki Hadjar menyebutkan adanya sistem trisentra. Beliau menga-
                       takan bahwa dalam hidup anak-anak, ada tiga sentra penting yang menjadi pusat
                       pendidikan mereka, yaitu sekolah (satuan PAUD), keluarga, dan masyarakat. Satuan
                       PAUD sebagai titik pusat dari persatuan ketiganya memegang peran sebagai
                       jembatan keterhubungan antara keluarga dan masyarakat. Nilai filosofis ini masih
                       terkait erat dengan poin sebelumnya. Pelibatan orangtua dan masyarakat sebagai




                                           Bab 3 Pengalaman Belajar yang Bermakna Bagi Anak Usia Dini            57
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70