Page 179 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 179

KADIN SEBUT UU CIPTA KERJA SEIMBANGKAN KEPENTINGAN PENGUSAHA, BURUH
              DAN UMKM
              Wakil  Ketua  UmuMKamar  Dagang  dan  Industri  Indonesia  (Kadin),  Shinta  Widjaja  Kamdani
              menilai  UU  Cipta  Kerja  sudah  menyeimbangkan  kepentingan  berbagai  pihak  termasuk
              pengusaha,  buruh,  dan  UMKM.  Oleh  karena  itu  Shinta  menyayangkan  apabila  masih  ada
              resistensi terhadap regulasi tersebut karena UU Cipta Kerja dapat membuat Indonesia bersaing
              secara ekonomi di tingkat dunia.

              "Kami  menyatakan  sangat  menyayangkan  banyak  pihak-pihak  yang  benar-benar  tidak  tahu
              secara substansi UU ini sehingga banyak salah persepsi. Dan ini menimbulkan mindset yang
              tidak bisa diubah," katanya seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (14/10).

              Shinta mengatakan, semua pihak membutuhkan omnibus law karena selama ini permasalahan
              utama  dalam  proses  berusaha  adalah  aspek  struktural  sehingga  membutuhkan  reformasi
              menyeluruh.
              "Indonesia mau menjadi negara maju, ekonomi lima besar dunia, kita harus perhatikan agar
              keluar dari middle income trap, pertumbuhan PDB 7,4 triliun dolar AS. Cita-cita ini sangat indah,
              tetapi kita harus tahu bagaimana mencapai ini," katanya.

              Padahal, menurut dia, situasi saat ini juga tidak menguntungkan karena sebagian besar usaha
              di  berbagai  sektor  ekonomi  terdampak  Covid-19  dan  menyebabkan  tingginya  angka
              pengangguran.

              Di sisi lain, Indonesia masih belum memiliki daya saing yang dibutuhkan untuk mentas di tingkat
              global, karena investor asing, lokal, maupun UMKM belum percaya dengan kondisi berusaha di
              dalam negeri.

              "Sekarang ini penyerapan investasi per Rp1 triliun itu hanya menyerap 1. 200 pekerja. Jadi ini
              masalah yang harus diperhatikan. Kita harus investasi yang berkualitas," katanya.

              Selesaian Regulasi Tumpang Tindih

              Untuk itu, dia mengharapkan regulasi terbaru ini bisa menyelesaikan persoalan tumpang tindih
              perizinan  di  pusat  dan  daerah  serta  biaya  tinggi  yang  mengganggu  ekosistem  investasi
              Indonesia.

              Salah satunya terkait kebijakan kenaikan upah Indonesia yang saat ini merupakan yang tertinggi
              di ASEAN yaitu mencapai 9,7 persen, bandingkan dengan Thailand 1,7 persen, Malaysia 5,5
              persen dan Vietnam 7 persen.

              "Tidak hanya pesangon, upah minimuMKita juga paling tinggi sedunia. Bandingkan saja dengan
              upah minimum negara-negara ASEAN. Contoh di Vietnam USD 192, Thailand USD 245, Malaysia
              USD 294, Indonesia USD 313 pada 2020," katanya.

              Selain itu Shinta mengingatkan UU Cipta Kerja ini juga mempermudah UMKM dan koperasi, yang
              selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, dalam memperoleh izin usaha.

              [idr] Selesaian Regulasi Tumpang Tindih.









                                                           178
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184