Page 181 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 181

RIDWAN KAMIL MENGAKU DAPAT PERINTAH UNTUK SOSIALISASIKAN OMNIBUS
              LAW
              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku mendapat instruksi untuk segera menyosialisasikan
              pelaksanaan regulasi Omnibus Law dari pemerintah pusat.

              Hal itu ia katakan setelah melakukan rapat virtual selama empat jam bersama Mendagri dan
              sejumlah menteri lain di Gedung Pakuan.

              "Tadi sepanjang 4 jam dibahas sosialisasi undang-undang Cipta kerja Omnibus Law dari sudut
              pandang asbabun nuzul lahirnya undang-undang tersebut dari masalah keamanan dari masalah
              lain-lain. Instruksinya adalah semua daerah untuk aktif menyosialisasikan kira-kira begitu," tutur
              Emil, sapaan akrabnya di Gedung Pusat Dakwah Islam, Kota Bandung, Rabu (14/10/2020).

              Emil juga mengaku diperintahkan untuk membuat tiMKecil untuk menyosialisasikan sekitar 12
              klaster dalam regulasi baru tersebut.

              "Bahwa  terjadinya  dinamika  itu  sudah  realitanya,  tapi  tidak  memberhentikan  kita  untuk
              menyosialisasikan apa yang dimaksud. Nah, salah satu tugas provinsi membuat tiMKecil yang
              tugasnya menjadi tim yang menyosialisasikan kurang lebih 11 sampai 12 klaster," tuturnya.

              Dalam rapat itu, kata dia, salah satu fokus pembahasan adalah klaster ketenagakerjaan. Ia pun
              mendapat pemaparan langsung dari Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah.

              "Memang fokusnya tadi di ketenagakerjaan. Tadi dibahas sama ibu menteri yang hoaks, tidak
              hoaks dan lain-lain. Harusnya sih kalau duduknya dengan jernih pemahaman itu bisa dimengerti
              dengan baik," paparnya.

              Kendati demikian, Emil pun tetap memberi ruang bagi masyarakat yang menolak regulasi itu
              dengan melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

              "Dan, masih ada ruang ruang pertama adalah menggugat ke MK. Jika tidak puas, ruang kedua
              adalah  ikut  memperbaiki  dalam  proses  penyusunan  peraturan  pemerintah  di  tahap  dua,"
              jelasnya.



































                                                           180
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186