Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 38

TRENDING BISNIS: MOGOK BURUH MENENTANG OMNIBUS LAW HINGGA TKA
              CINA DI BINTAN
              Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Ahad, 4 Oktober 2020, dimulai dari rencana
              buruh melakukan mogok nasional karena menentang 7 poin dari  Omnibus Law  Cipta Kerja.
              Selain itu ada juga pernyataan Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani yang menjamin hak pesangon
              tak berkurang.

              Ada juga berita soal dua anak usaha Bank Mandiri yang membantu ekspansi pembiayaan dan
              penjagaan tingkat profitabilitas tahun ini, lalu tentang perbedaan remdesivir yang dipasarkan
              Kalbe Farma dan Indofarma. Lalu berita terpopuler kelima adalah ratusan tenaga kerja asing
              atau TKA Cina di Bintan dipastikan bakal kembali ke negaranya setelah menyelesaikan sejumlah
              proyek.

              Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co.
              Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
              1.  Mogok Nasional, Jutaan Buruh Menentang 7 Poin Ini di Omnibus Law  Konfederasi Serikat
              Pekerja  Indonesia  (KSPI)  menyampaikan  tujuh  alasan  yang  menjadi  alasan  mereka  akan
              mengadakan mogok nasional pada 6 dan 8 Oktober 2020. Ketujuh hal ini disebut telah disepakati
              pemerintah bersama DPR dalam rapat pada Sabtu malam, 3 Oktober 2020 yang memutuskan
              membawa RUU Omnibus Law Cipta Kerja ke sidang paripurna.

              Pertama, Upah Minimum Kabupaten (UMK) bersyarat dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten
              (UMSK) dihapus. Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, UMK tidak perlu bersyarat dan UMSK harus
              tetap ada. Sebab, UMK tiap kabupaten atau kota berbeda nilainya.

              "Tidak adil, jika sektor otomotif seperti Toyota, Astra, dan lain-lain atau sektor pertambangan
              seperti Freeport, Nikel di Morowali dan lain-lain, nilai UMK-nya sama dengan perusahaan baju
              atau perusahaan kerupuk," kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 3 Oktober 2020.
              2. RUU Cipta Kerja, Apindo: Hak Pesangon Buruh Tidak Akan Berkurang  Ketua Umum Asosiasi
              Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani  mengatakan  hak  pesangon  buruh  yang
              diatur  dalam  Rancangan  Undang-undang  (RUU)  Cipta  Kerja  tidak  akan  berkurang  meski
              skemanya berubah. Ia menyebut pesangon buruh sebagian akan dibayarkan oleh pemerintah
              melalui jaminan sosial unemployment benefit.

              "Yang dibayar oleh perusahana turun, tapi diganti dengan unemployment benefit. Itu melalui
              BPJS Ketenagakerjaan," ujar Hariyadi saat dihubungi pada Ahad, 4 Oktober 2020.

              Menurut Hariyadi, pesangon PHK tak bisa semuanya dibebankan kepada perusahaan.

              Karenanya, pemerintah mengambil langkah untuk melakukan intervensi.
              3. Dua Anak Usaha Bank Mandiri Ini Sumbang Cuan Terbesar  Kinerja PT Bank Mandiri (Persero)
              Tbk.  di  masa  pandemi  mengalami  penurunan.  Perseroan  membukukan  laba  senilai  Rp10,29
              triliun atau terkoreksi 23,93 persen secara tahunan.

              Dari sisi nilai, laba yang diraih emiten dengan kode saham BMRI ini merupakan yang terbesar di
              antara bank pelat merah lainnya. Plt Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan
              kinerja anak usaha masih cukup baik membantu ekspansi pembiayaan dan penjagaan tingkat
              profitabilitas tahun ini.
              "Tahun lalu laba Bank Mandiri Syariah Rp 1,3 triliun, tahun ini harapannya bisa tetap sama. Jadi,
              tahun  ini  mereka  akan  menjadi  penyumbang  laba  terbesar,"  ujarnya  kepada  Bisnis,  Ahad  4
              Oktober 2020.

                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43