Page 419 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 419

Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian    Airlangga  Hartarto    mengatakan,  pemerintah
              menjamin cuti-cuti mulai dari haid hingga melahirkan di  UU Cipta Kerja  .
              "Pengusaha diwajibkan memberikan waktu cuti dan istirahat, wajib memberikan waktu ibadah.
              Demikian juga terkait cuti-cuti, baik itu melahirkan, menyusui, dan haid tetap sesuai undang-
              undang dan tidak dihapus," ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (7/10/2020).

              Sementara itu, Airlangga juga memastikan, ketentuan istirahat bagi pekerja atau buruh di UU
              Cipta Kerja masih sesuai aturan lama.

              "Kemudian terkait dengan waktu kerja, istirahat Minggu tetap seperti undang-undang lama,"
              katanya.

              Disisi  lain,  dia  menambahkan,  pekerja  outsourcing  juga  akan  mendapatkan  jaminan
              perlindungan upah dan kesejahteraan.
              "Lalu, untuk tenaga kerja asing yang diatur adalah mereka yang membutuhkan untuk perawatan,
              maintanence, maupun tenaga peneliti yang melakukan kerja sama ataupun kepada mereka yang
              melakukan atau datang sebagai pembeli," ujarnya.

              Sementara  itu,  Menteri  Ketanagakerjaan  Ida  Fauziah  mengatakan,    UU  Cipta  Kerja    tetap
              mengatur syarat-syarat dan perlindungan hak bagi pekerja atau buruh Perjanjian Kerja Waktu
              Tertentu (PKWT) atau pekerja kontrak.

              "Ini  yang  menjadi  dasar  dalam  penyusunan  perjanjian  kerja,"  ujarnya  saat  konferensi  pers
              virtual, Rabu (7/10/2020).

              Di samping itu, juga  UU Cipta Kerja  mengatur perlindungan tambahan berupa kompensasi
              pekerja atau buruh pada saat berakhirnya PKWT.

              "Jadi, ketentuan syarat-syarat itu ada tambahan baru yang tidak dikenal dalam UU Nomor 13
              Tahun 2003 yang itu adalah justru memberikan perlindungan kepada pekerja PKWT," kata Ida.
              Dia  menambahkan,  klaster  ketenagakerjaan  dalam  rangka  penguatan  perlindungan,
              meningkatkan  peran,  dan  kesejahteraan  pekerja  atau  buruh  dalam  mendukung  ekosistem
              investasi UU Ketenagakerjaan.

              "Selain  itu,  juga  mengubah,  menghapus,  dan  menetapkan  pengaturan  baru  dari  beberapa
              ketentuan yang diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 2003, UU Nomor 40 Tahun 2004, UU Nomor
              24 Tahun 2011, dan UU Nomor 18 Tahun 2017," ujarnya.

              Upah  Minimum    Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mencontohkan,  penetapan  upah
              minimum tahun 2021 sementara ini akan tetap mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 78
              tahun 2015 tentang Pengupahan.

              Namun, dia mengatakan adanya pandemi Covid-19 turut memukul perekonomian Indonesia.
              Terkait ini dia mengatakan, penetapan upah minimum tahun mendatang tidak bisa ditetapkan
              seperti dalam kondisi normal.


              Apalagi, sesuai dengan PP 78/2019 , tahun 2021 seharusnya dilakukan peninjauan Kebutuhan
              Hidup Layak (KHL).

              "Akibat  dari  pandemi  covid-19  ini,  pee  kita  minus,  saya  kira  tidak  memungkinkan  bagi  kita
              menetapkan secara normal sebagaimana peraturan pemerintah maupun sebagaimana peraturan
              perundangan-undangan," jelas Ida dalam konferensi pers, Rabu (7/10/2020).




                                                           418
   414   415   416   417   418   419   420   421   422   423   424