Page 15 - Matematika Kelas 2 Toali
P. 15

6
                                                   Matematika XI SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi

                  b.  Uraian Materi

                  1).  Ingkaran atau Negasi

                  Ingkaran atau negasi biasanya digunakan untuk menyangkal atau kebalikan dari suatu
                  pernyataan. Untuk menyangkal atau membuat negasi dari suatu pernyataan biasanya
                  dengan  cara membubuhkan kata “tidak benar” di  depan  kalimat atau  dengan
                  menyisipkan kata “tidak atau bukan” di dalam pernyataan tersebut. Pernyataan baru
                  yang didapat dengan cara seperti itu disebut negasi atau ingkaran dari suatu
                  pernyataan semula.

                  Jika p adalah suatu pernyataan, maka ingkaran atau negasi dari pernyataan tersebut
                  dituliskan dengan menggunakan lambang berikut ini

                                                             ~ p

                  dan dibaca “tidak benar  p”atau “bukan p”


                  Contoh 7
                  Tentukan ingkaran atau negasi dari pernyataan-pernyataan berikut!
                  a.    p : Jakarta ibukota Indonesia
                      ~p : Tidak benar Jakarta ibukota Indonesia
                      ~p : Jakarta bukan ibukota Indonesia
                  b.    q : 6 < 3
                      ~q : Tidak benar 6 < 3
                      ~q : 6 ≥ 3
                                     2
                              2
                  c.     r  : cos x + sin x = 1
                                          2
                                                  2
                       ~r  : Tidak benar cos x + sin x = 1
                                      2
                               2
                       ~r  :  cos x + sin x ≠ 1
                  d.      s : 2 – 3 x 4 < 10
                       ~s  :  Tidak benar 2 – 3 x 4 < 10
                       ~s  : 2 – 3 x 4 > 10

                  Bila kita perhatikan pada contoh di atas, tampak bahwa jika suatu pernyataan bernilai
                  benar (contoh 7a dan 7c) maka akan mempunyai ingkaran bernilai salah. Sebaliknya
                  jika suatu  pernyataan benilai salah (contoh 7b) maka akan mempunyai ingkaran
                  bernilai benar. Sehingga nilai kebenaran dari suatu ingkaran selalu berlawanan dengan
                  nilai kebenaran pernyataan semula.
                  Dari contoh tersebut, kita dapat menentukan hubungan antara nilai kebenaran suatu
                  ingkaran dengan pernyataan mula-mulanya berikut ini.

                      Nilai kebenaran                                         Tabel kebenaran
                      Jika p suatu pernyataan benilai benar, maka   ~p           p    ~p
                      bernilai salah dan sebaliknya jika p bernilai salah        B     S
                      maka ~p bernilai benar.                                    S     B


                  Secara  matematis, hubungan antara  suatu  pernyataan  dengan  negasinya dapat
                  digambarkan dalam bentuk himpunan, seperti contoh berikut ini.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20