Page 112 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 112

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


                 Yang  terakhir  beliau  tahbiskan  adalah  Subhadra   sehingga
                                                                   18
            masa-masa  terakhir  hidup  beliau  selaras  dengan  keinginan  (tekad)
            awal beliau.

                 Beliau  hidup  selama  delapan  dasawarsa,  mendirikan  dan
            melindungi  komunitas  Sangha.  Beliau  membabarkan  ajaran
            pembebasan  kepada  sembilan  perkumpulan.   Ajaran  apa  pun,
                                                          19
            betapa  pun  terselubungnya,  beliau  babarkan.  Bahkan  orang  yang
            kemampuannya terbatas pun beliau terima tanpa penolakan.

                 Ketika  membabarkan  ajaran  kepada  para  perumah  tangga,
            beliau  menjelaskannya  secara  singkat  dan  padat  dan  mengajarkan
            mereka  lima  sila  (pancasila).  Tetapi  untuk  para  biksu  khususnya,
            beliau menjelaskan secara detail tujuh kelompok larangan.  Beliau
                                                                      20
            mengatakan bahwa bahkan karma berat sekalipun dapat dipurifikasi
            dengan  praktik  sila,  dan  pelanggaran  betapa  pun  kecilnya,  dapat
            dihindari jika Vinaya diterangkan dengan jelas. Jika kemarahan yang
            ditujukan pada suatu cabang pohon dapat mengakibatkan kelahiran
            sebagai seekor ular,  dan welas asih yang ditujukan terhadap nyawa
                               21
            18   Subhadra diterjemahkan ke bahasa Tionghoa sebagai 妙 賢 (Miao Xian).
            Subhadra adalah murid yang terakhir ditahbiskan oleh Buddha (lihat buku
            Prof. Rhys Davids, Buddhism; Buddhist Suttas).

            19   Pengulas Kasyapa menganggap itu adalah sembilan kelompok makhluk
            yang disebut di atas. Sumber lain mengatakan ada delapan jenis makhluk
            yang  selalu  hadir  ketika  Buddha  memberikan  ajaran,  yaitu:  dewa,  naga,
            yaksa, gandharva, asura, garuda, kimnara (makhluk gunung seperti manusia
            berkepala kuda) dan mahoraga (makhluk seperti ular).

            20   Lihat Patimokkha, The Sacred Books of the East, Jilid XIII; Cullavagga IX dalam
            The Sacred Books of the East, Jilid XX.

            21   Kisah ini diceritakan dalam Samyuktavastu, Buku XXI (Katalog Nanjio No.
            1121). Seorang biksu bernama Elapatra sedang bermeditasi di masa Buddha
            sebelumnya, Buddha Kasyapa. Sewaktu dia bangkit dari meditasinya, sebuah
            dahan pohon ela di mana dia duduk tersentuh olehnya dan dahan tersebut
            melukai  kepalanya.  Dia  menjadi  marah,  lalu  mematahkan  cabang  pohon
            tersebut dan membuangnya. Akibat dari tindakan ini, dia terlahir sebagai
            seekor ular.


                                            98
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117