Page 115 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 115
Bab Pendahuluan
(Catatan oleh Yi Jing) : (1) Menurut tradisi
25
Aryamulasarvastivadanikaya, jubah bawah dipotong lurus,
sementara menurut tiga tradisi lainnya (lihat di bawah) dipotong
dengan tidak beraturan, (2) Tradisi Aryamulasarvastivadanikaya
menyarankan ruangan yang terpisah ketika menginap, sementara
tradisi Aryasammitinikaya memperkenankan (tidur seruangan)
dengan ranjang terpisah, dengan partisi tali, (3) Tradisi
Aryamulasarvastivadanikaya menerima makanan langsung dengan
tangan, tetapi tradisi Aryamahasanghikanikaya menentukan suatu
jarak di mana makanan bisa diletakkan.
Di India, terdapat berbagai subdivisi dari tradisi yang asalnya
berbeda-beda, namun hanya ada empat tradisi utama yang terus
berlanjut, yakni:
I. Tradisi Aryamahasanghikanikaya, diterjemahkan ke bahasa
Tionghoa sebagai Shengda Zhongbu. Tradisi ini terbagi menjadi
tujuh subdivisi. Tripitaka tradisi ini terdiri dari 100.000 sloka
untuk masing-masing Pitaka atau 300.000 sloka secara
26
keseluruhan; di mana jika diterjemahkan ke bahasa Tionghoa,
berjumlah 1.000 jilid (setiap jilid memuat 300 sloka).
25 Catatan dalam teks Yi Jing sering dianggap ditulis oleh orang lain, tetapi
jika kita memeriksa dengan cermat keseluruhan anotasi (catatan tambahan)
dalam tulisan dan terjemahan Yi Jing, maka kita tak dapat mengatakan itu
ditulis oleh orang lain, bukan oleh Yi Jing sendiri. Kata ‘Zhou yan’ dalam
catatan tidak berarti ‘Dinasti’ Zhou di abad X (951-960 Masehi), tetapi adalah
masa pemerintahan Ratu Wu Zetian (abad VII) yang disebut ‘Zhou’ (690-704
Masehi). Jadi ini sama sekali tidak bisa membuktikan bahwa catatan dalam
teks Yi Jing ditulis belakangan oleh orang lain.
26 Eastern Monachism oleh Hardy menyebut jumlah sloka (stanza) dalam
Tripitaka maupun ulasannya sebagai berikut:
• Vinaya Pitaka 69.250 sloka (32 silabel setiap sloka)
• Sutta Pitaka 396.500 sloka
• Abhidhamma Pitaka 126.250 sloka
Total 592.000 sloka
101