Page 120 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 120
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
Kecuali kasus Gunlun (Pulo Condore) di mana penduduknya
berambut keriting dan berkulit hitam, penduduk di pulau-pulau
lainnya berpenampilan mirip dengan orang Tionghoa; kebiasaan
mereka bertelanjang kaki dan memakai ganman (sarung). Hal ini
41
lebih banyak dibahas dalam Deskripsi Mengenai Lautan Selatan. Bertolak
dari Guanzhou (suatu wilayah di Annam), tepat ke selatan, kita
42
(Nanhai Ji Gui Neifa Zhuan, Bab I) quelle est l’origine de ce nom: ce furent des gens
du pays de Juelun (掘 偷) qiu virent les premiers dans le Tonkin et le Koang-tong;
e’est pourquoi on prit I’habitude d’appliquer le nom de Juelun ou de Kunlun (崑 崙)
à toutes les contrèes des mers du sud qui ètaient alors fort peu connues. Cependant,
remarque Yi Jing, ce nom a pris ainsi une extension que rien ne justifie; en effet, les
gens du pays de Juelun sont noirs et ont les cheveux crépus, tandis que les habitants
des grandes-îles des mers du sud (des Malais) ne diffèrent guère des Chinois.’ Lebih
lanjut Prof. Chavannes mengatakan: ‘Jika kita membandingkan tulisan dari
The History of Tang dengan bagian ini, kita ketahui bahwa di Funan (Siam)
orang-orang berkulit hitam dan telanjang, dan penguasa bermarga Gulong
(古 籠), begitu pula di daerah Panpan (di Semenanjung Malaka), penguasa
bergelar Raja Kunlun atau Gulong. Oleh karena itu, daerah yang Yi Jing
sebut sebagai Juelun pastilah Siam dan daerah di Semenanjung Malaka,
di mana penguasa menyebut dirinya dengan sebutan yang orang-orang
anggap Kunlun, Gulong, atau Juelun; penduduk di negeri ini berkulit hitam.
Ketika sebutan ini diterapkan oleh orang-orang di Tiongkok terhadap semua
orang di Lautan Selatan, ternyata kebanyakan orang-orang ini adalah ras
Melayu, bukan berkulit hitam, dan sangat berbeda dengan penduduk Siam.
Demikianlah sebutan suku Juelun secara tidak tepat diterapkan terhadap ras
Melayu.’ Lihat Memoirs of Yi Jing oleh Chavannes. Bandingkan dengan catatan
mengenai Gunlun di atas.
41 Ganman dikatakan berasal dari bahasa Sanskerta. Bahasa Tionghoa
kadang-kadang disebut heman (合 曼). Saya rasa ganman (干 縵) di sini
merujuk pada kata ‘kambala’ (Skt.). Tak diragukan lagi, ini mengacu pada
‘sarung,’ sebutan lokal untuk selembar kain atau sutra yang dililitkan di
pinggang dan menggantung hingga kaki. Dalam The History of the Liang Dynasty
(502-557 Masehi), Buku 54, dikatakan: ‘Pria dan wanita (di Siam) semuanya
mengenakan selembar kain yang lebar dan panjang, untuk membungkus
tubuh mereka dari pinggang ke bawah, yang disebut ganman (干 縵) atau
duman (都 縵).’ Lihat Essays on Indo-China, Seri II, Jilid I.
42 驩 洲, suatu tempat dekat Dongjing.
106