Page 117 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 117
Bab Pendahuluan
Di seluruh lima wilayah India dan juga di pulau-pulau Lautan
Selatan, orang-orang membicarakan mengenai empat Nikaya. Tetapi
jumlah pengikut masing-masing tradisi tidak sama di berbagai
tempat.
Di Magadha (India Tengah), secara umum keempat
Nikaya dipraktikkan, namun yang paling berkembang adalah
Sarvastivadanikaya. Di Lata dan Sindhu – daerah di India Barat –
29
yang paling banyak pengikutnya adalah Sammitinikaya, dan ada
sejumlah pengikut dari ketiga tradisi lainnya. Di sebelah utara (India
Utara) semuanya mengikuti Sarvastivadanikaya, meskipun juga ada
pengikut Mahasanghikanikaya. Mengarah ke selatan (India Selatan),
semua mengikuti Sthaviranikaya, walaupun ada sejumlah pengikut
Nikaya lainnya. Sedangkan daerah-daerah di perbatasan timur
(India Timur), keempat Nikaya ditemukan berdampingan (artinya
‘daerah-daerah di perbatasan timur menjalankan gabungan keempat
Nikaya’).
(Catatan Yi Jing): Bertolak ke timur dari Wihara Nalanda kira-
kira 500 yojana, semua daerah ini disebut perbatasan timur.
Di sebelah paling timur, ada gunung yang disebut ‘Hitam Besar,’
30
di mana menurut saya letaknya ada di perbatasan selatan Tufan
31
(Tibet). Gunung ini dikatakan ada di sebelah barat daya Shu Chuan, di
29 Lata belum dapat diidentifikasi secara pasti, mungkin ini adalah suatu
tempat di Rajputana atau Delhi. Menurut Prof. Lassen, Lata adalah Rashtra.
30 Mungkin ini adalah Mahakala, atau kata yang mirip artinya.
31 Kata Tibet dalam bahasa Tibet adalah ‘Bod’ yang diucapkan seperti kata
‘peu’ dalam bahasa Perancis. Bahasa Tionghoa untuk ‘Bod’ adalah Fan (番),
sedangkan bahasa Sanskertanya adalah Bhota. Tibet bagian atas adalah
Teupeu, dengan demikian kata lain untuk Tibet dalam bahasa Tionghoa
adalah Tufan, sebagaimana disebut dalam teks Yi Jing. Istakhri (sekitar tahun
590 Masehi), menyebut tentang ‘Tobbat.’ Lihat istilah ‘India’ dalam Glossary
of Aglo-Indian Words oleh Yule. Lihat tulisan Rockhill, ‘Tibet’ dalam Journal of
the Royal Asiatic Society (1891).
103