Page 121 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 121

Bab Pendahuluan


            akan mencapai Bijing  setelah perjalanan lebih dari setengah bulan
                                 43
            dengan berjalan kaki, atau setelah hanya lima atau enam kali pasang
            surut jika menggunakan kapal; dan dengan terus berlanjut ke selatan
            kita akan sampai di Champa, yakni Linyi.


                 Di   daerah   ini,   para   Buddhis   umumnya      mengikuti
            Aryasammitinikaya, selain sejumlah pengikut Sarvastivadanikaya.


                 Bertolak  ke  arah  barat  daya,  dengan  (berjalan  kaki)  selama
            sebulan, kita akan sampai di Bonan (Guo),  yang sebelumnya disebut
                                                    44
            Funan. Dulunya itu adalah suatu daerah di mana penduduknya hidup
            telanjang;  masyarakat  kebanyakan  memuja  dewa,  dan  kemudian
            ajaran Buddha berkembang di sana, namun seorang raja yang jahat
            mengusir dan membunuh semuanya, sehingga tidak ada lagi Sangha
            Buddhis  sama  sekali,  sementara  pengikut  ajaran  lain  (atau  ajaran
            Tirthika) hidup berdampingan. Daerah ini ada di sudut selatan dari
            Jambudvipa (India), dan bukanlah salah satu pulau di lautan. Di Xia
            Timur  (yakni  Tiongkok)  para  Buddhis  umumnya  mengikuti  tradisi
            Dharmagupta,  tapi  di  banyak  tempat  di  Guanzhong  (Shaanxi),
            sebagian mengikuti Mahasanghikanikaya sejak dulu, maupun tradisi
            di atas. Dulu di Jiangnan (sebelah selatan dari Sungai Yangtze) dan
            Lingbiao (sebelah selatan dari Jajaran Plum yakni antara Guangdong
            dan  Guangxi),  yang  berkembang  adalah  Sarvastivadanikaya.  Ketika
            kita  membicarakan  Vinaya  terbagi  menjadi  Dasadhyaya  (‘Sepuluh
            Pelafalan’)  atau  Caturvarga  (‘Empat  Kelompok’),  istilah-istilah  ini
            terutama berasal dari pembagian atau kumpulan teks yang diadopsi
            oleh  tradisi-tradisi  tersebut.  Jika  kita  memeriksa  dengan  cermat


            43    Menurut  The  New  Japanese  Edition  of  the  Chinese  Buddhist  Books  in  the
            Bodleian Library, Japanese 65, itu adalah 匕 景 (Bijing), dan kata ‘Shangjing’
            tak diragukan adalah kesalahan cetak. Bijing ada di bagian utara Champa
            dan  terletak  di  provinsi  Jinan,  di  mana  menurut  para  penulis  Tiongkok,
            adalah suatu koloni di Hue atau sekitarnya (lihat Essay on Indo-China, Seri II,
            Jilid I dan Memoirs of Yi Jing oleh Chavannes). Oleh karena itu, Bijing mungkin
            adalah Turan atau suatu tempat dekat Turan.
            44   Bonan adalah Siam, tapi juga termasuk sebagian dari Cambodia.


                                            107
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126