Page 113 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 113
Bab Pendahuluan
seekor serangga kecil dapat menyebabkan seseorang terlahir di
alam dewa, efek yang berdaya dari tindakan positif maupun negatif
22
sangatlah jelas dan tak terbantahkan. Oleh karena itu, sutra dan
sastra (ulasan) keduanya diajarkan; meditasi (dhyana) dan pengertian
seksama (prajna) juga dijelaskan oleh Buddha: Bukankah Tripitaka
merupakan ‘jaring’ yang tak tertandingi untuk menarik perhatian
orang? Dengan demikian, kapan pun seseorang datang kepada Guru
Agung, ajaran beliau disesuaikan dengan kecenderungan orang
tersebut. Dan jika Guru Buddha bermaksud mengajar dan membantu
orang menurut kemampuan mereka, beliau mengesampingkan
argumen-argumen yang dimaksudkan untuk orang lain. Ketika
Mara merasuk pikiran Ananda, saat Ananda mendengar kata-kata
23
pertama Buddha di Vaisali dan pernyataan terakhir Aniruddha di
24
Hiranyavati (Sungai Ajiravati), yang membuktikan kenyataan tak
terbantahkan yang dibabarkan Buddha, kita dapat mengatakan
bahwa aktivitas beliau di dunia telah selesai, dan upaya beliau
22 Lihat Bab VII halaman 136, catatan kaki 20.
23 Ananda diterjemahkan ke bahasa Tionghoa sebagai 阿 难 陀 (Anantuo;
‘Delight’). ‘Kata-kata pertama Buddha di Vaisali’ mengacu pada cerita
berikut. Di Vaisali, Buddha mengatakan pada Ananda tentang rentang hidup
beliau (Memoires of Xuan Zang oleh Julien), dan lebih lanjut Buddha berkata
kepada Ananda: ‘Mereka yang mempunyai empat daya kewaskitaan dapat
hidup selama satu kalpa atau lebih bila mereka menginginkannya.’ Beliau
mengulangi kata-kata ini sampai tiga kali, tetapi Ananda tidak mengerti
saat itu karena pikirannya dipengaruhi oleh Mara. Ini diceritakan dalam
Samyuktavastu, Buku XXXVI (Katalog Nanjio No. 1121). Bandingkan dengan
Sutta Mahaparinibbana III.
24 Aniruddha diterjemahkan ke bahasa Tionghoa sebagai 阿 那 律 (Analü;
‘Non-prevention’). Itu merujuk pada kejadian berikut. Menjelang akhir hayat,
Buddha berkata kepada para murid: ‘Jika kalian memiliki keraguan tentang
Empat Kenyataan Arya, kalian harus menanyakan saya sekarang. Jangan
membiarkan itu tak terjawab.’ Beliau mengulangi hal ini tiga kali, tetapi
tidak ada yang berbicara. Aniruddha, yang memiliki mata dewa, berkata pada
Buddha karena dia mengetahui pikiran semua biksu: ‘Matahari mungkin
menjadi dingin, bulan mungkin menjadi panas, tetapi Empat Kenyataan Arya
yang dijabarkan oleh Buddha adalah tak terbantahkan.’ Hal ini diceritakan
dalam Sutra tentang Petunjuk Terakhir Buddha (Katalog Nanjio No. 122).
99