Page 278 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 278
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
BAB XXVI
PERILAKU TERHADAP TEMAN DAN ORANG YANG
TAK DIKENAL
KETIKA Guru Agung masih hidup, beliau yang merupakan seorang
pemimpin spiritual, secara pribadi mengucapkan selamat datang
ketika ada biksu tidak dikenal yang datang. Meskipun para biksu di
India mempunyai beberapa tata cara (untuk menyambut teman),
namun aturan secara umum adalah: ketika kita melihat seseorang
datang (ke wihara), baik orang yang tak dikenal atau seorang teman,
seorang murid, atau kenalan, maka kita harus segera menyambutnya
dengan mengucapkan ‘svagata,’ yang artinya ‘selamat datang!’ Tapi
jika pengunjung adalah orang yang tak dikenal, dia akan disambut
sekali lagi dengan ‘sushvagata,’ yang artinya ‘sungguh selamat
datang!’ Jika tidak berucap demikian, di satu sisi dia menyimpang
187
dari tata cara wihara, dan di sisi lain dia tidak mengikuti aturan
Vinaya. Hal ini selalu dilakukan tanpa membedakan apakah
pendatang baru adalah orang yang lebih senior atau yang lebih
junior (dari tuan rumah). Dan ketika seseorang datang, tuan rumah
selalu membantu melepaskan kendi air dan mangkuk patta tamunya,
menggantungkannya pada gantungan di dinding, dan mempersilakan
pendatang untuk beristirahat, duduk dengan nyaman di kamar di
belakang jika tamu adalah seorang sramanera; atau di kamar depan
jika dia adalah seorang Sthavira. Jika tuan rumah lebih junior daripada
tamunya, untuk menghormati seniornya – dia menyentuh betis tamu,
mengusap tubuhnya. Dan jika tuan rumah lebih senior, dia mengusap
punggungnya, namun tidak di bawah pinggang dan kakinya, guna
membuatnya merasa nyaman. Tapi jika keduanya setingkat, maka
tidak dibeda-bedakan.
187 Atau ini bisa berarti, ‘tamu lalu mengucapkan “sushvagata” (untuk
membalas) setelah “svagata” diucapkan.’ Jika demikian, sushvagata berarti
‘disambut dengan baik.’
264