Page 293 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 293
Bab XXVIII — Aturan Dalam Memberi Obat
‘Negeri Surgawi.’ Adakah orang di lima wilayah India yang tidak
mengagumi Tiongkok? Semua daerah dalam cakupan empat lautan
menghormati Tiongkok. Mereka (orang-orang India) mengatakan
bahwa saat ini Manjusri ada di Tiongkok. Ketika mereka mendengar
211
ada seorang biksu dari (negeri) Putra Dewa, semuanya mengagungkan
dan menghormatinya ke mana pun dia pergi. Dewa artinya ‘makhluk
surgawi.’ Jadi biksu dari (negeri) Deva-putra artinya ‘Seseorang yang
datang dari tempat berdiamnya Putra Dewa dari Tiongkok.
212
Herbal dan batu-batuan yang ada memang bagus sekali dan
berkualitas langka, tetapi perawatan dan perlindungan terhadap
tubuh, serta pemeriksaan terhadap penyebab penyakit sangat
terabaikan. Oleh karena itu, saya paparkan di sini metode umum
mengenai pengobatan bagi yang memerlukannya suatu saat nanti.
Di satu sisi, berpuasa sama sekali tidak merugikan, tetapi seseorang
seharusnya mulai melakukan pengobatan sesuai dengan metode yang
tepat. Ramuan obat-obatan diolah dari ginseng pahit yang khususnya
berguna untuk mengobati demam. Minyak samin, minyak, madu,
atau sirup membuat seseorang bebas dari flu. Di daerah Lata, di
213
India Barat, mereka yang sakit berpantang makan, terkadang selama
setengah bulan, terkadang satu bulan penuh. Mereka tidak makan
sampai penyakit yang diderita benar-benar sembuh. Di India Tengah,
periode puasa yang paling lama adalah satu minggu, sedangkan
di pulau-pulau Lautan Selatan batasnya dua atau tiga hari. Hal ini
dikarenakan perbedaan wilayah, kebiasaan, dan kondisi tubuh.
211 Orang-orang India tampaknya memiliki kesan bahwa Manjusri ada di
Tiongkok pada masa Yi Jing. Pernyataan ini ditemukan lagi dalam Bab XXXIV
halaman 320-321.
212 Pembaca diingatkan bahwa kaisar Tiongkok dijuluki ‘Putra Dewa,’ istilah
kuno yang digunakan oleh Konfusius atau murid langsung beliau (551-479
Sebelum Masehi). Putra Dewa adalah terjemahan harfiah dari ‘tianzi.’
213 Dalam Brihat-samhita LXIX: Malwa, Bharoach, Surashtra (Surat), Lata, dan
Sindhu disebut dalam satu kelompok. Bandingkan dengan Bab Pendahuluan
halaman 103, catatan kaki 29.
279