Page 306 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 306
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
BAB XXXI
ATURAN DALAM MEMBERSIHKAN OBJEK-OBJEK SUCI
TIADA penghormatan yang lebih berharga selain kepada Triratna
(Tiga Permata), dan tiada jalan (sebab) yang lebih agung yang
menghantarkan pada pengertian sempurna selain meditasi mengenai
Empat Kenyataan Arya. Namun arti dari kenyataan-kenyataan
tersebut begitu dalamnya sehingga kadang tak terjangkau oleh
pikiran biasa, sementara membersihkan objek-objek suci bisa
dipraktikkan oleh semuanya. Meskipun Guru Agung telah memasuki
Nirvana, namun ada representasi beliau dalam bentuk patung, dan
kita patut memujanya dengan sepenuh hati seolah-olah beliau
bersama kita. Mereka yang senantiasa mempersembahkan dupa
dan bunga di hadapan patung Buddha, dapat mempurifikasi pikiran
mereka; juga mereka yang senantiasa memandikan patung beliau,
dapat menghilangkan halangan-halangan yang menyebabkan mereka
berada dalam kegelapan. Mereka yang membaktikan diri untuk
232
ini, akan menumbuhkembangkan potensi-potensi positif yang tak
terlihat (avijnapta), dan mereka yang menyarankan orang lain untuk
melakukannya – berbuat baik untuk diri sendiri maupun orang lain
melalui tindakan yang terlihat (vignapta). Oleh karena itu, mereka
233
yang ingin menumbuhkembangkan potensi-potensi positif harus
memfokuskan diri untuk melakukannya.
232 Secara harfiah: ‘tindakan dikarenakan kemalasan dan keloyoan,’ yakni
昏 沈 之 業 (hun shen zhi ye); Skt. styanakarma. Di sini Yi Jing menggunakan
kata ‘styana’ dalam arti yang luas.
233 無 表 (wu biao) = ‘tidak terlihat,’ sementara 有 作 (you zuo) = ‘terlihat.’
Baik kata 表 (biao) maupun 作 (zuo), keduanya adalah terjemahan dari kata
‘vijnapta’ (Skt.) di mana kata pertama dipakai oleh para penerjemah baru,
sedangkan kata kedua dipakai oleh para penerjemah lama (yakni sebelum
Xuan Zang).
292